Tekan Inflasi di Bawah 4 Persen, Gubernur BI Yakin Bisa Lebih Cepat dari Perkiraan

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebut, inflasi akan balik ke kisaran 2 persen hingga 4 persen secara tahunan lebih cepat.

Editor: Dion DB Putra
bi.go.id
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kiri) saat peluncuran 7 pecahan Uang Rupiah Kertas Tahun Emisi 2022 di Jakarta, Kamis (18/8/2022). Perry Warjiyo menyebut, inflasi akan balik ke kisaran 2 persen hingga 4 persen secara tahunan, lebih cepat dari perkiraan semula. 

Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengungkapkan, inflasi akan kembali ke kisaran sasaran pada kuartal III-2023.

Saat ini, David sudah melihat penurunan tingkat inflasi. Menurut data otoritas statistik, inflasi per akhir kuartal I-2023 sudah berada di level 4,97 persen yoy.

"Inflasi kecenderungan menurun, terakhir sudah di bawah 5 persen yoy dan akan ada di rentang 3 persen yoy hingga 4 persen yoy pada kuartal III-2023," tutur David kepada Kontan.co.id, Senin (24/4/2023).

Nah, penurunan inflasi secara drastis akan terjadi pada September 2023. Selain karena upaya otoritas dalam menekan tingkat inflasi, ini juga karena faktor basis tinggi pada September 2022.

Asal tahu saja, pada September 2022 pemerintah menyesuaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi untuk menghindari jebolnya anggaran.

Namun, meski tren penurunan inflasi sudah terlihat, David mengingatkan masih ada beberapa ancaman terhadap target inflasi. Ancaman tersebut datang dari dinamika harga minyak dunia dan gejolak harga pangan.

Sehingga, masih perlu upaya ekstra dari otoritas untuk menjangkar inflasi. Lebih lanjut, David pun memperkirakan inflasi pada akhir tahun 2023 akan berada di kisaran 4 persen yoy.

Antisipasi dari Pemerintah

Perekonomian global masih diliputi ketidakpastian. Hal ini tercermin dari International Monetary Fund (IMF) yang memperkirakan perekonomian global akan melambat dari 3,4 persen pada 2022, menjadi 2,8 persen pada 2023.

Proyeksi ini turun 0,1 poin persentase (pp) dibanding proyeksi IMF pada
Januari 2023.

Kepala Badan kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Nathan Kacaribu mengatakan, momentum penguatan pemulihan yang sempat terjadi di awal tahun, kini meredup seiring terjadinya gejolak sektor keuangan di Amerika Serikat dan Eropa serta tekanan inflasi yang persisten tinggi.

Proyeksi inflasi global 2023-2024 naik 0,4 pp dan 0,6 pp menjadi 7,0 persen dan 4,9 persen.

Meski begitu, dia menyampaikan dalam menghadapi berbagai ketidakpastian ekonomi global tersebut, Pemerintah memiliki komitmen yang tinggi untuk melanjutkan berbagai kebijakan yang prudent, namun tetap suportif dalam penguatan pondasi ekonomi.

Menurutnya, tahun 2022 defisit fiskal Indonesia telah kembali ke level di bawah 3 persen terhadap PDB, satu tahun lebih cepat dibanding rencana awal, yang menunjukkan sikap kehati-hatian dan kredibilitas di tengah peningkatan risiko global.

“Meski demikian, APBN masih tetap memberi perhatian utama pada area-area vital seperti peningkatan kualitas sumber daya manusia, penguatan perlindungan sosial, akselerasi infrastruktur, peningkatan efektivitas desentralisasi fiskal, serta reformasi birokrasi,” tutur Febrio, beberapa waktu lalu.

Halaman
123
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved