Pengunjung Lapas Kelas II Mataram Saat Lebaran 2023 Diperkirakan hingga 1.000 Orang

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM- Kunjungan keluarga atau kerabat ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II Mataram saat Idul Fitri 2023 diperkirakan di atas 1.000 orang.

Hal ini disampaikan Kepala Pengamanan Lapas Kelas II Mataram M Syarippudin Hazri, Rabu (19/4/2023).

Baca juga: Lapas Mataram Usulkan 733 Warga Binaan Dapat Remisi Idul Fitri 2023

Menurut Syarif, perkiraan jumlah pengunjung tersebut berdasarkan jumlah warga binaan di Lapas Kelas II Mataram sebanyak 1.372.

"Kami bisa memastikan di atas angka 1.000," kata Syarif.

Pria asal Lombok Timur ini juga mengatakan selama bulan Ramadan ini, jumlah kunjungan di lapas mengalami peningkatan.

Sebelum Ramadan jumlah kunjungan sekitar 100 sementara saat Ramadan menjadi 120 - 130 kunjungan per hari.

Untuk mengantisipasi lonjakan pengunjung di lapas saat lebaran, pihak Lapas Mataram akan menyiapkan tempat yang lebih luas dan terbuka. Tentunya tetap dalam pengawasan petugas lapas.

Syarif juga mengatakan saat lebaran nanti pihaknya akan menambah durasi waktu dan hari untuk kunjungan.

"Jika kita Lebaran hari Jumat, maka besukannya akan kami buka di hari Jumat dan Sabtu, namun apabila kita hari Sabtu maka besuk akan kami buka selama dua hari yaitu di hari Sabtu dan Minggu," kata Syarif.

Kunjungan saat hari raya tahun ini merupakan kunjungan pertama kali setelah pandemi Covid-19. Dua tahun terakhir pihak lapas meniadakan kunjungan secara langsung saat lebaran.

Berbagai keahlian

Bangunan Lapas Kelas II Mataram berdiri di atas tanah seluas 7 ha. Bangunan kantornya seluas 4 Ha dan 3 Ha merupakan sawah yang digarap oleh tujuh warga binaan.

Saat menggarap sawah tersebut, warga binaan tetap diawasi oleh petugas lapas. Hal ini dilakukan untuk mencegah warga binaan yang melarikan diri.

Selain menanam padi, warga binaan juga menanam sayuran di atas tanah garapan mereka. Mereka juga diajarkan berbagai keahlian seperti membantik, membuat kursi dan bengkel.

Pengajar di lapas ini merupakan ahli dibidangnya. Hasil karya-karya warga binaan akan dijual ke berbagai daerah di Indonesia. (*)