Wisata Religi

Masjid Kuno Karang Bayan, Jejak Penyebaran Islam di Pulau Lombok

Masjid Kuno Karang Bayan ini dipercaya masih ada hubungannya dengan Masjid Kuno Bayan di Kabupaten Lombok Utara.

Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Robbyan Abel Ramdhon
TRIBUNLOMBOK.COM/ROBBY FIRMANSYAH
Bangunan masjid kuno (langgar tua) Karang Bayan, tampak pengunjung sedang berfoto di sekitar masjid. 

Masyarakat biasa menyebutnya dengan dapur. Dahulu bangunan ini digunakan untuk memisahkan antara jemaah laki-laki dan perempuan.

Sampai saat ini langgar tua ini masih aktif digunakan untuk salat dan mengaji oleh masyarakat dengan waktu buka yang sudah ditentukan sesuai jam ibadah.

"Biar tetap terjaga, namanya juga sekarang kita jadikan tempat wisata," Lanjut Dedi.

Di atas atap masjid sudah dipasang pengeras suara untuk mengumandangkan azan. Sementara di dalam masjid terdapat kayu yang disusun untuk menaruh Al-Quran.

Masjid ini berada di tengah perkampungan padat penduduk. Akses jalan di lokasi hanya dapat dilalui menggunakan sepeda motor, sementara pengunjung yang membawa mobil harus memarkir di tempat yang disediakan tak jauh dari gang menuju masjid.

Selain masjid dan rumah adat, di Karang Bayan ini juga terdapat bangaran. Ini merupakan tempat di mana pertama kalinya azan dikumandangkan.

Dahulu Karang Bayan ini merupakan hutan lebat, di bangaran inilah kemudian azan dikumandangkan untuk mengusir roh jahat pada saat itu.

 

Bergabung dengan Grup Telegram TribunLombok.com untuk update informasi terkini: https://t.me/tribunlombok.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved