Berita Kota Bima

Ratusan Petasan Disita Dari Pedagang Kaki Lima di Kota Bima

Menyasar pedagang-pedagang kecil atau kaki lima di pasar raya Kota Bima, ditemukan ratusan petasan berbagai jenis dan ukuran.

Penulis: Atina | Editor: Robbyan Abel Ramdhon
TRIBUNLOMBOK.COM/JIMMY SUCIPTO
Ratusan Petasan Disita Dari Pedagang Kaki Lima di Kota Bima - ILUSTRASI PENJUAL PETASAN. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina

TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Ratusan bungkus dan bal petasan di pasar raya Kota Bima, disita.

Penyitaan oleh anggota Polsek Rasanae Barat Kota Bima tersebut, dilakukan dalam razia, Rabu (29/3/2023) sore.

Menyasar pedagang-pedagang kecil atau kaki lima di pasar raya Kota Bima, ditemukan ratusan petasan berbagai jenis dan ukuran.

Kapolsek Rasanae Barat Kota Bima, AKP Suhatta menjelaskan, beberapa hari terakhir pihaknya kerap mendapatkan laporan warga terkait ledakan petasan.

Baca juga: 800.000 Pemilih Politik Telah Meninggal Dunia, Pemilu 2024 Terancam Dicurangi?

Terutama pada saat sahur, sehingga dirinya memerintahkan tim untuk merazia penjual petasan.

Hasilnya, ratusan petasan ditemukan dari 3 penjual yang mengaku membeli dari seseorang tapi tidak dikenal.

Pada penjual pertama, disita 360 biji petasan jenis cap dua jago, 34 bungkus petasan jenis Komodo egg, 1 kotak petasan jenis color smok corsair dan 6 biji petasan jenis happy flowers.

Kemudian penjual kedua ditemukan, 8 ball isi 720 biji petasan jenis cap dua jago dan 18 biji petasan jenis happy flowers.

Baca juga: Tiga Siswa SMA Negeri 1 Praya Ikuti Kompetisi Fisika di Republik Ceko

Penjual ketiga disita 5 ball isi 450 biji petasan/mercon jenis cap dua jago, 1 kotak petasan berisi 126 biji jenis happy flower dan 1 kotak isi 10 biji petasan jenis macan galaxy.

"Sekarang kami sedang menyelidiki di mana tempat para pedagang kaki lima ini peroleh petasannya," kata Hatta.

Ia mengatakan, petasan di bulan Ramadan kerap menjadi pemicu masalah perkelahian dan keresahan di masyarakat.

Sehingga ia mengimbau kepada pedagang, tidak menjual petasan lagi karena jelas-jelas dilarang.

"Berbahaya juga, apalagi banyak anak-anak yang bakar petasan, justru masalah baru lagi," tandasnya.

Ia pun berharap kepada orang tua, lebih ekstra mengawasi anak-anaknya dan memastikan sudah berada di rumah pada malam hari.

"Kita jaga bersama kesucian bulan Ramadan ini, bisa khusyuk beribadah," pungkas Hatta.

 

Bergabung dengan Grup Telegram TribunLombok.com untuk update informasi terkini: https://t.me/tribunlombok.

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved