Ramadhan 2023

Setelah Bertahun-tahun Hilal Ramadhan Akhirnya Terlihat di Loang Baloq, Ini Penjelasan BMKG Mataram

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Mataram bersama Kementrian Agama Nusa Tenggara Barat berhasil memantau hilal menggunakan teleskop.

Penulis: Jimmy Sucipto | Editor: Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM/SIRTUPILLAILI
Salah seorang warga memotret sunset Pantai Loang Baloq saat memantau hilal di Loang Baloq, Kota Mataram, Rabu (22/3/2023). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Jimmy Sucipto

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Setelah bertahun-tahun dilakukan pengamatan, akhirnya hilal Ramadhan, di Taman Loang Baloq, Kota Mataram terlihat, pada Rabu (22/3/2023).

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Mataram bersama Kementrian Agama Nusa Tenggara Barat berhasil memantau hilal menggunakan teleskop.

Keberadaan hilal hanya dapat terpantau selama dua menit di Pantai Loang Baloq akibat cuaca cukup berawan.

Hilal sendiri merupakan bulan sabit pertama yang teramati sesudah maghrib yang menjadi penanda awal bulan hijriah.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Mataram Ardhianto Septiadhi menjelaskan, hilal terpantau sekitar pukul 18.45 Wita selama dua menit, usai matahari terbenam pada sekitar pukul 18.29 Wita.

Berdasarkan data yang dimiliki BMKG Mataram, tinggi hilal sudah 7,48 derajat dengan elongasi 8,85 derajat.

Baca juga: BREAKING NEWS Hilal Awal Ramadan 2023 Terlihat di Pantai Loang Baloq Mataram

Ketinggian serta elongasi tersebut sudah memenuhi kriteria minimal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat, untuk masuk 1 Ramadan 1444 H.

Data tersebut kemudian akan dikirim ke Kementrian Agama RI untuk menjadi pertimbangan di sidang Isbat.

Ardhianto Septiadhi mengakui, untuk hilal Ramadhan memang selama ini jarang terlihat dari Taman Loang Baloq. Terakhir berhasil dipantau tahun 2016 silam.

Bahkan Kemenag NTB sempat merencanakan untuk mencari titik pemantauan hilal yang baru. 

Meski demikian Taman Loang Baloq sebenarnya merupakan lokasi ideal pemantauan. Hanya saja, saat pemantauan bisanya ada faktor cuaca dan langit tertutup awan sehingga tidak teramati.

"Kita melakukan pengamatan hilal itu tiap awal bulan Qomariah, dari Loang Baloq ini sudah dua kali bisa melihat. Tapi untuk (hilal) Ramadhan betul belum pernah terlihat," katanya.

Di samping itu, faktor alat pemantau teleskop juga bisa mempengaruhi, sehingga BMKG terus diperbarui teleskop agar bisa memantau hilal.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved