Berita Nasional
Pengungsi Gempa Cianjur Diterjang Banjir, Uang untuk Bangun Rumah Hanyut
Miris, keluarga korban gempa Cianjur, Jawa Barat yang masih tinggal di tenda pengungsian baru-baru ini dikabarkan diterjang banjir.
TRIBUNLOMBOK.COM - Miris, keluarga korban gempa Cianjur, Jawa Barat yang masih tinggal di tenda pengungsian baru-baru ini dikabarkan diterjang banjir.
Akibat insiden yang terjadi di Kampung Rawacina, Desa Nagrak itu, uang puluhan juta rupiah dan perhiasan hanyut terbawa arus.
Hujan turun pada hari Jumat (17/3/2023) dengan intensitas tinggi dan lama, tak seperti biasanya.
Saat itu, tendan pengungsian masih berada persis di belakang sebuah sungai yang membuatnya terancam risiko.
Baca juga: Makan Babi dengan Baca Bismillah, Selebgram Lina Mukherjee Dilaporkan ke Polisi
Kepala Desa Nagrak, Hendi Saeful Maladi mengatakan banjir yang menerjang dan merusak tenda-tenda pengungsian milik warga terdampak gempa bumi itu dan mengakibatkan kerugian materil hingga puluhan juta rupiah.
"Tidak ada korban jiwa, tapi kerugian materil ditaksir mencapai puluhan juta rupiah," ujarnya, Sabtu (18/3/2023).
"Uang tunai saja yang dilaporkan terbawa hanyut air senilai Rp65 juta. Belum barang berharga seperti perhiasan dan sembako," imbuhnya.
Menurut Hendi, uang puluhan juta yang hanyut terbawa banjir itu merupakan milik dua keluarga yaitu Lili Sadeli dan Risman.
Baca juga: DAMPAK Cuaca Buruk di Klaten Jawa Tengah, Hujan Angin Geser Kandang Bebek di Desa Kebondalem Lor
"Dari pengakuannya uang yang terbawa hanyut, rencananya untuk digunakan membangun rumah mereka yang hancur diguncang gempa bumi Cianjur beberapa waktu lalu," katanya.
Hendi menyebutkan, warga yang tendanya hanyut terbawa banjir untuk sementara menempati tenda-tenda pengungsian milik warga lainnya yang lebih aman.
"Hujan deras terjadi sejak sore hingga malam hari ini, sejumlah tebing yang berbatasan dengan sungai longsor dan menutup alirannya. Sehingga air meluap ke permukiman pengungsian," jelasnya.
Sementara itu, Lili Sadeli mengungkapkan uang senilai Rp 35 juta itu terbungkus di dalam sebuah tas warna hitam yang tersimpan di bawah kasur di dalam tenda.
"Tenda pengungsian yang saya tempati itu bagian belakangnya sungai," ujarnya.
"Saat hujan deras terjadi tiba-tiba banjir pun terjadi lalu tenda tergerus banjir dan sejumlah barang berharga termasuk uang tunai hanyut," imbuh Lili.
Ia mengungkapkan, tidak hanya uang senilai Rp 35 juta, namun perhiasan milik istrinya pun hilang akibat terbawa banjir.
"Saya sempat dibantu sejumlah warga lainya mencari uang dan perhiasan milik istri saya, dengan menyisir bibir sungai, tapi belum ketemu," ucapnya.
Sumber: WartaKotalive.com
Bergabung dengan Grup Telegram TribunLombok.com untuk update informasi terkini: https://t.me/tribunlombok.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.