Erupsi Gunung Merapi Luncurkan Abu Vulkanik Setinggi 4.468 Mdpl, Jalur Penerbangan Kode Orange

BPPTG mencatat Gunung Merapi yang berstatus level III atau siaga ini mengeluarkan 36 kali guguran lava

|
BPPTG
Tangkap layar video awan panas guguran Gunung Merapi, Selasa (14/3/2023) pukul 05.59 WIB dengan jarak luncur 1.600 meter ke arah Kali Krasak. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Aktivitas erupsi Gunung Merapi belum menunjukkan tanda-tanda menurun hingga diterbitkannya VOLCANO OBSERVATORY NOTICE FOR AVIATION (VONA).

Kejadian awan panas guguran kemblai terjadi pada Selasa (14/3/2023) pukul 05.59 WIB dengan luncuran ke arah Kali Krasak dengan abu vulkanik bertiup ke tenggara.

Awan panas guguran ini berjarak luncur 1.600 meter, seperti dilansir Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTG).

BPPTG mencatat Gunung Merapi yang berstatus level III atau siaga ini mengeluarkan 36 kali guguran lava dengan jarak luncur 1.500 ke barat daya sepanjang Senin (13/3/2023).

Rincian lainnya yakni terjadi 19 kali awan panas guguran, 1 gempa vulkanik dalam, 3 gempa vulkanik dangkal, 144 guguran, dan 66 fase banyak.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada Selasa (14/3/2023) mencatat 29 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-25 mm dan lama gempa 29.1-147.4 detik.

Baca juga: Gunung Merapi Berstatus Level III atau Siaga, Warga Sekitar Diminta Bersiap Jika Harus Dievakuasi

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 kilometer.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol 5 kilometer.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.

Pemberitahuan Penerbangan

Magma Indonesia Kementerian ESDM RI mengeluarkan pemberitahuan VOLCANO OBSERVATORY NOTICE FOR AVIATION (VONA).

Yang diterbitkan sejak 13 Maret 2023 dengan warna kode orange dengan penjelasan erupsi Gunung Merapi dengan abu vulkanik.

Estimasi tinggi abu vulkanik 4.468 meter di atas permukaan laut atau 1.500 meter di atas puncak.

"Abu vulkanik bergerak dari timur ke tenggara. Abu vulkanik terpantau berwarna abu-abu hingga cokelat dengan intensitas sedang hingga tebal," tulis Magma Indonesia dalam laporannya.

VONA baru akan dikeluarkan jika kondisi berubah secara signifikan atau perubahan kode warna.

Hasil Pantauan Kubah Lava

Tanggal 11-12 Maret 2023, Gunung Merapi meluncurkan awan panas ke arah Kali Bebeng.

Pada Senin (13/3/2023) tercatat 60 kejadian awan panas guguran di Gunung Merapi.

Ujung luncuran awan panas guguran teramati di sisi barat daya di alur Kali Bebeng.

Berdasarkan pantauan foto udara menggunakan drone pada tanggal 12 Maret 2023, jarak luncur awan panas guguran kali ini mencapi 3,7 kilometer dari puncak Gunung Merapi.

Pasca rangkaian awan panas guguran ini, status Gunung Merapi masih berada di tingkat Siaga.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas guguran pada Kali Woro sejauh 3 km dari puncak; Kali Gendol sejauh 5 km dari puncak;

Baca juga: Erupsi Gunung Merapi Luncurkan Abu Vulkanik Setinggi 4.468 Mdpl, Jalur Penerbangan Kode Orange

Kali Boyong sejauh 5 km dari puncak; Kali Bedog, Krasak, Bebeng sejauh 7 km dari puncak.

Sedangkan lontaran material vulkanik jika terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak Gunung Merapi.

Seiring dengan musim hujan yang masih terjadi di DIY dan Jateng, maka BPPTKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di puncak Gunung Merapi.

(TribunLombok.com)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved