Berita Bima

Intensitas Hujan di Hulu Tinggi, Tanggap Darurat Bencana di Kota Bima Diperpanjang

Namun, Pemerintah Kota Bima memperpanjang status tersebut berdasarkan rapat koordinasi dengan BMKG dan sejumlah otoritas terkait.

|
Penulis: Atina | Editor: Dion DB Putra
TRIBUNLOMBOK.COM/ATINA
Banjir yang meluas dari Kecamatan Wawo Kabupaten Bima, merendam 10 kelurahan di Kota Bima pada Minggu (5/3/2023). Masa tanggap darurat bencana di Kota Bima diperpanjang. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina

TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Status tanggap darurat bencana di Kota Bima berakhir pada Kamis (9/3/2023).

Namun, Pemerintah Kota Bima memperpanjang status tersebut berdasarkan rapat koordinasi dengan BMKG dan sejumlah otoritas terkait.

Baca juga: Sungai di Kota Bima Mulai Dibersihkan Setelah Berstatus Tanggap Darurat Banjir

"Iya, status tanggap darurat bencana diperpanjang mulai tanggal 10 Maret sampai 24 Maret 2023," ungkap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kota Bima, Gufran kepada wartawan, Jumat (10/3/2023).

Gufran menjelaskan, berdasarkan hasil rapat koordinasi yang melibatkan banyak pihak termasuk BMKG, disimpulkan bahwa potensi kebencanaan masih akan ada di Kota Bima.

Hal ini berdasarkan prakiraan BMKG yang menyatakan, intensitas hujan di wilayah hulu masih tinggi pada masa peralihan musim hujan ke musim kemarau.

"Wilayah hulu ini adalah Wawo dan Wera yang merupakan wilayah Kabupaten Bima," jelas Gufran.

Letak Kota Bima yang berada di wilayah hilir, membuat status siaga harus ditetapkan.

"Sehingga status tanggap darurat bencana ini diperpanjang," tegas mantan sekretaris di Dikbud Kota Bima tersebut.

Selain persoalan cuaca, dasar perpanjangan masa tanggap darurat juga dilakukan karena faktor terganggunya kehidupan dan penghidupan masyarakat di Kota Bima.

"Untuk diketahui, sampai saat ini masih ada kawasan pemukiman warga yang dibersihkan dari lumpur. Jembatan-jembatan juga masih dilakukan pembersihan. Juga ada kerusakan jalan dan jembatan di kawasan pinggiran Kota Bima," beber Gufran.

Pada masa perpanjangan masa tanggap darurat ini, pemerintah juga akan mengeluarkan stok beras kebencanaan yang disimpan di Bulog Bima.

Rencananya, beras tersebut akan dibagikan kepada warga terdampak banjir yang saat ini data finalnya masih diolah.

"Jika selama masa perpanjangan tanggap darurat bencana ini tidak terjadi apa-apa, maka tim stag saja, ga ada ngapain-ngapain karena yang terpenting kita semua siaga," pungkas Gufran. (*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved