Berita Sumbawa Barat

Pasca Banjir, Pemda KSB Tetap Salurkan Air Bersih Meski Status Tanggap Darurat Dicabut

"Penyaluran air bersih gratis. Itu tetap berjalan sampai jaringan pipa induk milik Perumda Bintang Bano berfungsi," tegasnya.

Penulis: Lalu Helmi | Editor: Robbyan Abel Ramdhon
TRIBUNLOMBOK.COM/LALU HELMI
Pasca Banjir, Pemda KSB Tetap Salurkan Air Bersih Meski Status Tanggap Darurat Dicabut - Sekda Sumbawa Barat yang juga Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Amar Nurmansyah, Senin (6/3/2023). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Lalu Helmi

TRIBUNLOMBOK.COM, SUMBAWA BARAT - Penyaluran air bersih pasca bencana banjir di Kecamatan Taliwang dan Brang Rea, Kabupaten Sumbawa Barat dipastikan tetap berjalan meski status tanggap darurat telah berakhir atau dicabut.

"Meski status tanggap darurat sudah berakhir, pendistribusian air bersih tetap berlangsung," jelas Sekda Sumbawa Barat yang juga Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Amar Nurmansyah, Senin (6/3/2023)

Air bersih akan dikirim ke rumah penduduk menggunakan mobil tangki. Kebijakan ini berlangsung hingga jaringan induk milik Perumda Bintang Bano kembali normal.

"Penyaluran air bersih gratis. Itu tetap berjalan sampai jaringan pipa induk milik Perumda Bintang Bano berfungsi," tegasnya.

Baca juga: Kerugian Akibat Banjir di Kabupaten Bima Mencapai Rp 1,5 Miliar, Masyarakat Agar Tetap Waspada

Proses penyaluran air bersih dilakukan bergiliran mengingat jumlah armada yang dimiliki pemerintah terbatas, sementara jumlah masyarakat yang dilayani cukup banyak.

"Pendistrubusiannya bergantian. Dan ini berlangsung sampai semua jaringan kembali normal," tambahnya.

Akibat banjir yang melanda Kecamatan Brang Rea dan Taliwang, jaringan induk dan instalasi utama milik Perumda Bintang Bano di dua tempat rusak parah.

Di Kecamatan Brang Rea, intake dan jaringan pipa induk sepanjang ratusan meter yang melintasi sungai Brang Rea patah dan rusak parah.

Baca juga: Kota Bima Tetapkan Status Darurat Banjir, BNPB Berikan Pendampingan Langsung

Kondisi serupa juga dialami instalasi utama di Kecamatan Brang Ene.

"Kerusakan ini mengakibatkan kerugian sekitar Rp600 juta lebih. Secara otomatis pelayanan kepada pelanggan mati total," jelas Direktur Perumda Bintang Bano, Bambang.

Sampai saat ini proses perbaikan di dua instalasi itu masih berlangsung. Akibat kondisi ini 6.500 pelanggan Perumda Bintang Bano juga ikut terdampak.

"Tim kami masih terus bekerja menyelesaikan kerusakan ini. Kami harap masyarakat memahami kondisi ini," tambahnya.

Di sektor pendidikan, Senin kemarin aktifitas belajar mengajar di 28 sekolah terdampak banjir sudah berjalan seperti biasa.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sumbawa Barat, Khusnarti menjelaskan semua sekolah kini mulai beaktifitas seperti biasa.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved