Berita NTB
Dosen Poltekpar Sirajuddin Bagikan Strategi Menang ADWI Kemenparekraf RI
Desa-desa biasanya mengenalkan eksistensi mereka dengan mengambil langkah mendaftar di Jadesta Kemenparekraf RI.
Penulis: Sinto | Editor: Robbyan Abel Ramdhon
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Saat ini merupakan waktu inovasi yang tepat bagi semua desa wisata di Indonesia.
Pendapat itu dikemukakan Dosen Program Studi DIV UPW Poltekpar Lombok Sirajuddin, pada Selasa (28/2/2023).
"Hal ini karenakan hampir seluruh desa wisata di Indonesia ambil bagian dan momen untuk memperkenalkan desa wisata di masing-masing kabupaten dan kota di Indonesia," terang Sirajuddin, Rabu (1/2/2023).
Desa-desa biasanya mengenalkan eksistensi mereka dengan mengambil langkah mendaftar di Jadesta Kemenparekraf RI.
Baca juga: Masuk 50 Besar ADWI, Desa Wisata Buwun Sejati Lombok Barat Dikunjugi Sandiaga Uno.
Dari situ, bisa dilihat keseriusan masing-masing desa.
"Itu adalah wujud komitmen masyarakat membangun desanya untuk aktivitas wisata di desa dan desa wisata," katanya.
Kemajuan desa juga dapat didukung dengan pendampingan dari pihak-pihak berkapasitas, seperti perguruan tinggi, komunitas peduli pariwisata, dinas pariwisata, bumdes maupun pokdarwis.
Spirit Desa Wisata Diawali Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021
Baca juga: Kawasan Wisata Aik Nyet dan Bunut Ngengkang di Lombok Barat Barat Masuk 50 Besar ADWI
Menurut Sirajuddin, tahun 2021 menjadi tonggak kemunculan desa wisata di seantero Indonesia.
Kemunculan ini juga dinilai sebagai awal bangkitnya semangat desa wisata untuk berpartisipasi dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021.
Saat itu, semua pihak yang ingin membangun desa menawarkan konsep, strategi, data-data inovasi serta kerja kolaborasi.
Bahkan pada tahun itu, jumlah pendaftar di Jalin Desa Wisata (Jadesta) mencapai 1.831 desa wisata, angka itu di luar target pemerintah sebanyak 500 desa.
Setahun setelahnya, angka pendaftar desa wisata kian melambung, yakni sebanyak 3000 pendaftar dari 57 ribu desa wisata di seluruh Indonesia.
"Pada Tahun 2023 Menparekraf menargetkan pendaftar 4000 desa wisata di seluruh Indonesia," jelas Sirajuddin yang merupakan pria kelahiran Bima ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.