P3MI Nilai Usulan Gubernur NTB Agar Pekerja Migran Bawa Keluarga Tak Realistis

Keinginan Gubernur NTB Zulkieflimansyah menyetop pengiriman Pekerja Migran Indonesia (PMI) bila tidak membawa keluarganya dianggap tidak realistis.

Penulis: Lalu Helmi | Editor: Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM/LALU HELMI
H Edy Sofyan, pemilik Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) PT Cipta Rizki Utama 

Edy Sofyan menilai upaya mengirim keluarga PMI ke Malaysia justru dapat berakibat pemerintah Malaysia beraksi. Antara lain dengan memutus pengiriman dari NTB.

Pada akhirnya, hal itu dapat memicu bertambahnya pengangguran yang dapat berefek pada situasi keamanan daerah.

“Kecuali kita sudah punya solusi lapangan pekerjaan yang luas untuk warga kita yang kebanyakan tidak lulus pendidikan dasar," katanya.

Di Malaysia, kata dia, mereka tidak mementingkan pendidikan, yang penting punya etos kerja yang tinggi dan sehat jasmani rohani, perusahaan siap menerimanya.

Menurutnya, sebaiknya pemerintah fokus membuka lebih luas lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Daripada membuat pernyataan yang tidak produktif.

“Saya setuju ada BLK komunitas itu dan gunakan itu untuk pemberdayaan istri dan anak PMI. Ajari cara berwiraswasta supaya saat suaminya kirim uang bisa digunakan jadi modal usaha,” ujarnya.

Pemprov NTB juga bertanggung jawab atas pendidikan anak-anak PMI, yang putus sekolah hanya karena persoalan ekonomi.

“Daripada kirim pelajar ke luar negeri atau beri beasiswa pada orang yang tidak tepat, lebih baik pastikan agar anak-anak putus sekolah yang kebanyakan orang tuanya jadi PMI pendidikannya bisa lanjut lagi,” sentilnya.

Sebelumnya, Gubernur NTB Zulkieflimansyah meminta pengiriman PMI dihentikan bila pekerja migran tidak mau membawa keluarganya ke negara tujuan.

Hal itu dikatakannya saat memberikan sambutan di peresmian VVIP Longue PMI di bandara Internasional Lombok.

“Saya sudah ngomong sama Pak Kadis (Disnaker) saya, untuk Malaysia saya tidak akan mengirimkan tenaga kerja dari Lombok atau Sumbawa tanpa didampingi keluarganya (anak-istri). Kita akan setop,” katanya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved