KKN Mahasiswa

Mahasiswa KKN Unram Kelurahan Dasan Geres Manfaatkan Limbah Bonggol Jagung Jadi Media Tumbuh Jamur

KKN UNRAM di Kelurahan Dasan Geres, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat memanfaatkan limbah bonggol jagung sebagai media pertumbuhan jamur.

Penulis: Lalu Helmi | Editor: Robbyan Abel Ramdhon
DOK ISTIMEWA
Mahasiswa KKN Kelurahan Dasan Geres, Kecamatan Gerung, Lombok Barat. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Lalu Helmi

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Mataram (Unram) di Kelurahan Dasan Geres, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat memanfaatkan limbah bonggol jagung sebagai media pertumbuhan jamur.

Membawa tema KKN desa preneur, 10 orang  mahasiswa ingin menumbuhkan unit-unit usaha skala desa, yang diusahakan oleh warga desa melalui pengetahuan dan keterampilan berwirausaha, peningkatan mutu produk/jasa, nilai tambah, daya saing dengan tujuan untuk meningkatkan perekonomian desa.

Sejak 20 Desember 2022 silam, mahasiswa KKN yang diketuai oleh M Jodi Faerus Abadi itu telah melakukan observasi ihwal potensi usaha yang ada di Desa Dasan Geres.

Dijelaskan Faerus, masyarakat Lingkungan Dasan Geres Barat mayoritas memiliki mata pencaharian sebagai petani.

Baca juga: Wabup KLU Terima KKN-PPM UGM dan Unram, Kolaborasi 2 Universitas di Gili Air

Kondisi ini, kata Faerus membuat Lingkungan Dasan Geres Barat memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah.

Komoditas utama daerah ini adalah padi dan jagung. Akan tetapi, pihaknya melihat, pemanfaatan limbah pertanian oleh masyarakat masih belum maksimal.

"Kami tergerak untuk memanfaatkan bonggol jagung sebagai media pertumbuhan jamur," ujarnya pada Jumat (3/2/2023).

Jamur yang mereka pilih adalah jamur jengger.

Baca juga: KKN-T Unram Latih Warga di Desa Pansor Buat Pupuk Organik

"Bonggol jagung sebagai media pertumbuhan jamur jenggel yang menjadi bahan baku utama dalam pembudidayaan jamur bonggol jagung sangat melimpah di lingkungan ini," jelasnya.

Lebih jauh, pembudidayaan jamur bonggol jagung ini diakuinya dapat menjadi sebuah peluang usaha baru bagi masyarakat setempat dan dapat diolah menjadi produk khas dari Desa Dasan Geres.

"Kami kemudian berupaya untuk memfasilitasi kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan melaksanakan kegiatan pemanfaatan limbah bonggol jagung sebagai media pertumbuhan jamur," katanya

"Dengan keadaan bonggol jagung yang terbengkalai dan tidak digunakan dilingkungan dasan geres barat maka saya selaku ketua dari kelompol kkn ini bersama rekan-rekan saya berinisiatif untuk memanfaatkan limbah bonggol jagung ini sebagai usaha baru yang dapat digeluti oleh masyarakat sekitar," imbuh M Jodi Faerus Abadi.

Baca juga: Mahasiswa KKN Tenggelam saat Berenang di Gili Air, Sempat Lambaikan Tangan Sebelum Hanyut

Diakuinya, gagasan yang dibawa mahasiswa KKN disambut baik oleh masyarakat.

Warga banyan yang antusias dan ingin mengetahui lebih dalam seperti apa proses budidaya jamur bonggol jagung.

Pada 29 Desember 2022, mahasiswa KKN Unram ini telah mengadakan sosialisasi sekaligus pelatihan.

Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Kepala Kelurahan Dasan Geres Umar Syarapudin, UD Kenanga selaku mitra dan masyarakat Dasan Geres.

"Kegiatan sosialisasi yang sudah kami laksanakan berjalan dengan lancar dan antusias dari warga cukup baik. Banyak warga yang tertarik untuk membudidayakan limbah bonggol jagung yang ada di rumah mereka," jelasnya.

Sosialisasi kedua dilaksanakan pada 31 Desember 2022. Sosialisasi kedua ini, kata Faerus masyarakat telah mulai memahami teknik pemanfaatkan limbah bonggom jagung sebagai media tanam jamur.

"Warga tertarik, banyak sekali warga yang ingin dibantu dalam proses pembudidayaan," paparnya.

Terakhir sosialisasi dan pelatihan pemanfaatan limbah bonggom jagung diadakan di Kantor Kelurahan Dasan Geres yang dihadiri oleh 10 kepala lingkungan beserta kader-kader di masing masing lingkungan tersebut.

Kegiatan sosialiasasi terakhir ini berfokus pada proses budidaya jamur bonggol jagung, panen, hingga pengolahan jamur bonggol jagung menjadi keripik jamur.

Dari beberapa tempat yang digunakan untuk proses budidaya jamur bonggol jagung tersebut warga dapat dengan bebas memanen jamur jika sudah dapat dipanen, oleh karena itu banyak warga yang mempanen jamur bonggol jagung dan mengolahnya.

"Kami berharap, hal positif yang coba kami telurkan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat. Baik dari sisi sosial maupun ekonomi. Kami juga aktif memohon arahan dari dosen pembimbing kami Dr. H. Sudirman, MA," jelasnya.

 

Bergabung dengan Grup Telegram TribunLombok.com untuk update informasi terkini: https://t.me/tribunlombok.

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved