Khazanah Islam

Apakah Ibu Hamil dan Menyusui Boleh Batalkan Puasa? Berikut Rukun hingga Sunnah Puasa Ramadhan

Sebelum melaksanakan ibadah puasa Ramadhan sebaiknya seorang muslim memahami rukun, sunnah, ada apa saja yang membatalkan puasa atau makruh dilakukan.

Editor: Sirtupillaili
pixabay.com
Ilustrasi ibu hamil 

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAMPuasa Ramadhan adalah rukun iman yang ketiga, termasuk ibadah wajib yang sudah dijelaskan melalui firman Allah SWT dalam QS Al-Baqarah ayat 183 yang berbunyi:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

Artinya: Hai orang-orang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.

Saat menunaikan ibadah puasa Ramadhan, umat Muslim wajib menahan diri dari pada lapar, haus dahaga, hawa nafsu, serta aneka perbuatan yang dapat membatalkan puasa.

Mulai dari terbit fajar atau imsak hingga terbenamnya matahari atau maghrib, waktu untuk berbuka tiba.

Baca juga: Apakah Mengelurkan Air Mani Secara Tak Sengaja Membatalkan Puasa Ramadhan?

Tentunya ibadan puasa Ramadhan ini bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan seorang muslim.

Pengertian yang sama juga dijelaskan dakan kitab Subul Al-Salam yang berbuunyi, puasa adalah menahan diri dari makan, minum, jima (bercampur dengan istri) dan lain-lain yang telah diperintahkan untuk menahannya.

Demikian pula diperintahkan menahan diri dari ucapan yang diharamkan atau dimakhruhkan.

Karena ada hadis-hadis yang melarang hal itu, semua berdasarkan waktu dan syarat-syarat telah di tetapkan.

Secara harfiah ibadah puasa Ramadhan dilakukan sepanjang bulan suci Ramadhan dengan jumlah 29 hingga 30 hari.

Selain pengertian puasa Ramadhan ada juga hal yang harus kita ketahui seperti rukun puasa, sunnah hingga makruh, dan hikmah berpuasa bulan Ramadhan.

Berikut adalah rukun berpuasa, sunnah, dan makruh hingga hikmah berpuasa.

Rukun berpuasa

1. Niat

Niat dan doa di bulan Ramadhan merupakan tahapan penting dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan.

Niat doa puasa Ramadhan diucapkan sebelum fajar tiba.

Beberapa hadis menjelaskan bahwa niat bisa diucapkan malam harinya sebelum sahur atau setelah shalat tarawih.

2. Menahan Diri

Menahan diri dari kegiatan makan, minum, bersetubuh, maupun hal-hal yang membatalkan ibadah puasa Ramadhan.

Sunnah Puasa Ramadhan

Sementara itu ada hal-hal yang disunnahkan ketika berpuasa di bulan Ramadhan, antara lain:

1. Bersahur

Sahur adalah aktivitas makan dan minum yang dilakukan pada malam hari sebelum masuk waktu waktu berpuasa.

Waktu berpuasa ditandai dengan selepas adzan subuh hingga sore mwnjwlang maghrib.

Di dalam bersahur terdapat keberkahan. Diriwayatkan oleh HR Ahmad, Rasulullah SAW bersabda, “Bersahur itu adalah suatu keberkahan, maka janganlah kamu meninggalkannya, walaupun hanya dengan seteguk air, karena Allah SWT dan para malaikat bershalawat atas orang-orang yang bersahur." (HR. Ahmad)

2. Segera berbuka saat waktu buka puasa

Menyegerakan untuk berbuka puasa merupakan sunah dari Rasulullah SAW.

Jadi akan lebih baik jika dilakukan karena dengan melakukannya kita akan mendapatkan pahala yang berlimpah.

Sebaliknya, jika menunda-nunda berbuka puasa tidak baik. Tidak menjadi persoalan apabila kita berbuka puasa hanya sedikit makan dan minum.

3. Membaca doa berbuka puasa

Membaca doa berbuka puasa juga termasuk adab sunnah dalam puasa, adapun doa berbuka puasa, yakni:

اَللّٰهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Lafaz: Allahumma laka shumtu wabika amantu wa’ala rizqika afhartu birohmatika yaa arham ar-rahimin.

Artinya: Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa) , dengan rahmat-Mu, Ya Allah ya Tuhan Maha Pengasih. “ (HR Bukhari dan Muslim).

4. Berbuka dengan yang manis-manis

Sesuai sunnah Rasulullah SAW mendahulukan berbuka dengan yang manis-manis seperti kurma, jika tidak ada kurma maka berbukalah dengan air minum.

5. Memberi makan orang yang berpuasa

Memberi makan orang yang berpuasa memiliki keutamaan sendiri.

Disebutkan dalam sebuah hadis, pahalanya seperti orang yang berpuasa tanpa kurang sedikit pun. Hadis tersebut Shahih.

6. Memberbanyak ibadah dan sedekah

Itu juga salah satu termasuk sunnah Rasulullah SAW memperbanyak ibadah dengan banyak bershalawat, membaca Al-Qur’an dan sholat, kemudian bersedekah pada anak yatim atau fakir miskin.

Perbuatan Makruh saat Puasa Ramadhan

ILUSTRASI - Berkumur saat berpuasa Ramadan hukumnya makruh.
ILUSTRASI - Berkumur saat berpuasa Ramadan hukumnya makruh. (Tribunjualbeli.com)

Dalam menjalankan puasa hendaknya seorang muslim menghindari perbuatan yang hukumnya makruh dilakukan saat berpuasa, antara lain:

1. Berbekam

Melakukan bekam hukumnya makruh saat berpuasa bekam ini sendiri hanya akan mengakibatkan tubuh menjadi lemas dan mudah cape.

2. Memasukkan sesuatu di dalam mulut

Memasukkan sesuatu ke dalam mulut saat berpuasa hukumnya makruh. Karena, perkara tersebut dapat mengurangi pahala, bahkan bisa membatalkan puasa.

3. Merasakan makanan dengan lidah

Seringkali terjadi pada ibu-ibu yang memasak untuk persiapan berbuka, mereka mencicipi masakannya dengan lidah, hal tersebut hukumnya makruh.

4. Memakai wangi-wangian

Menurut ulama mazhab Syafi’i memakai wangi-wangian saat dalam keadaan berpuasa tidak disunnahkan atau hukumnya adalah makruh maka hal tersebut dianjurkan untuk ditinggalkan.

5. Bersiwak atau menggosok gigi pada siang hari

Tentu bersiwak atau menggosok gigi pada siang hari hukumnya makruh bagi orang yang berpuasa karena sejumlah ulama fiqih telah memakruhkan bersiwak pada siang hari bulan Ramadhan.

6. Berkumur di luar kumur wudhu

Jika berkumur pada saat wudhu hukumnya tidak makruh atau tidak batal.

Tetapi jika berkumur di luar waktu wudhu ulama fiqih menjekaskan bahwa hukumnya adalah makruh karena terlalu banyak air yang dikumur ke dalam mulut.

Kemudian dalam pausa Ramadhan beberapa orang dengan kondisi tertentu diperbolehkan untuk tidak berpuasa atau membatalkan puasa.

1. Dalam perjalanan jauh

Sejumlah ulama fiqih telah memperbolehkan musafir (orang yang berpergian jauh), boleh untuk tidak berpuasa atau membatalkan puasanya ada pula mereka harus mengqadha puasa di lain waktu.

2. Orang tua berusia lanjut

Kakek atau nenek tua renta yang tidak sanggup lagi menjalankan puasa, tidak terkena tuntutan berpuasa.

Kewajibannya diganti dengan membayar fidyah satu mud makanan untuk setiap hari puasa yang ditinggalkan.

3. Dalam keadaan sakit

Allah SWT memperbolehkan orang sakit untuk tidak berpuasa, atau menganjurkan untuk segera berbuka ketika mengalami kondisi tubuh yang sakit.

Namun, wajib baginya untuk mengganti puasa di kemudian hari, sebanyak jumlah puasa yang ditinggalkan pada bulan Ramadhan.

4. Wanita menyusui dan hamil

Apabila ibu hamil atau menyusui meninggalkan puasa karena mengkhawatirkan dirinya dan anaknya, maka mereka hanya wajib untuk mengganti puasa di waktu sesuai jumlah hari tanpa perlu membayar fidyah.

Ibadah puasa Ramadhan sangat istimewa dan menjadi momen yang ditunggu-tunggu umat muslim di seluruh dunia.

Selain untuk ibdah, ada beberapa hikmah melaksanakan puasa Ramadhan, ntara lain.

1. Melatih kesabaran.
2. Membentuk akhlaqul karimah.
3. Mempengaruhi kondisi fisik menjadi sehat.
4. Meningkatkan rasa syukur.
5. Meningkatkan ketaqwaan pada diri sesorang.
6. Membersihkan diri dari doa-dosa.
7. Membiasakan diri hidup hemat .

Demikianlah pembahasan tentang pengertian puasa, rukun puasa, sunnah, dan makruh saat puasa serta hikmah dari berpuasa, semoga kita sama-sama dapat mengetahui.

(*)

*Artikel ini di tulis oleh Nabila Juliana Dewi, siswi jurusan Multimedia SMK ASSIMA’ DARUL FALAH.

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved