Terinspirasi Fenomena Pantura, Reza Rahadian Debut Sutradara Lewat Film 'Pangku', Ini Sinopsisnya

Ringkasan Berita:

• Film "Pangku" yang terinspirasi fenomena kopi pangku di Pantura adalah debut penyutradaraan Reza Rahadian.
• Film ini berkisah tentang Sartika, ibu hamil yang dijebak bekerja di kedai kopi pangku milik Bu Maya.

TRIBUNLOMBOK.COM - Industri perfilman nasional akan segera kedatangan tontonan terbaru yang mengangkat isu sosial yang sensitif, yaitu film berjudul 'Pangku'.

Film ini menandai debut perdana aktor kawakan Reza Rahadian sebagai sutradara.

Bersama Felix K. Nesi, Reza juga ikut menulis skenario film ini. Produksi film "Pangku" ditangani oleh Gambar Gerak, rumah produksi yang ia dirikan bersama Arya Ibrahim.

Ide cerita film ini lahir dari pengalaman Reza Rahadian sendiri.

Saat melakukan syuting di sekitar jalur Pantai Utara (Pantura) pada tahun 2020, ia terinspirasi oleh fenomena warung-warung yang dikenal sebagai "kopi pangku"tempat yang menjual kopi sekaligus menawarkan jasa ditemani pelayan wanita untuk duduk di pangkuan pembeli sambil mengobrol.

Sinopsis Film Pangku

Film "Pangku" mengisahkan Sartika (Claresta Taufan). Dalam kondisi hamil, Sartika meninggalkan kampung halamannya dengan satu tujuan, mencari kehidupan yang lebih layak bagi anaknya yang akan lahir.

Perjalanan Sartika membawanya hingga ke kawasan Pantura. Di sana, ia bertemu dengan Bu Maya (Christine Hakim), pemilik kedai kopi yang dikenal suka menolong. Bu Maya dengan tulus merawat Sartika hingga proses persalinannya.

Namun, di balik kebaikan itu, Bu Maya menyimpan rencana terselubung. Setelah melahirkan, Sartika mendapati dirinya terjebak dan dipaksa bekerja sebagai pelayan di kedai kopi pangku milik Bu Maya.

Di tengah situasi yang sulit dan tak menentu, Sartika menemukan secercah harapan saat ia menjalin hubungan asmara dengan Hadi (Fedi Nuril), seorang sopir truk yang biasa mengangkut ikan.

Mampukah Sartika dan Hadi menemukan kebahagiaan mereka di tengah jeratan kehidupan di warung kopi pangku? Jawabannya ada di bioskop mulai 6 November 2025.

Persembahan Spesial untuk Sang Ibunda

Bagi Reza Rahadian, film "Pangku" memiliki makna yang sangat personal. Ia mengungkapkan bahwa karya pertamanya sebagai sutradara ini didedikasikan sepenuhnya untuk ibunda tercinta, Pratiwi Widantini Matulessy.

Saat menghadiri perilisan film, Reza menyampaikan, "Ini film perdana, yang bagi saya sebagai kreator di film ini, surat cinta saya untuk ibu saya."

Reza menjelaskan bahwa inspirasi utamanya datang dari rasa syukur atas segala perjuangan ibunya. Ia ingin film pertamanya memiliki keterikatan batin dan emosional yang kuat.