Berita Lombok Timur

Soal Usulan Kenaikan Biaya Haji 2023, Kemenag Lombok Timur: Memberatkan Masyarakat

pemerintah pusat perlu memperhatikan segala aspek biaya haji sebelum nantinya kebijakan tersebut diketok

Twitter @ReasahAlharmain
Suasana jemaah memadati Masjidil Haram di Mekah, Arab Saudi pada hari terakhir Ramadhan 1443 H. Pemerintah pusat perlu memperhatikan segala aspek biaya haji sebelum nantinya kebijakan tersebut diketok. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lombok Timur buka suara soal usulan kenaikan biaya haji 2023 sebesar 74 persen dari Rp39,8 juta menjadi Rp69,1 juta.

Kasi Haji Kemenag Lombok Timur HJ Baiq Isniarti mengatakan hal itu justru akan memberatkan masyarakat.

Mengingat masyarakat juga saat ini ekonominya masih belum pulih imbas dari pandemi Covid-19.

"Semua kita kaget mendengar biaya kenaikan ini, semua Kemenag kota mungkin punya perasaan yang sama, sangat berat kita melihatnya untuk kenaikan ini," ucap Isniarti setelah dikonfirmasi TribunLombok.com, Jumat (27/1/2023).

Kenaikan biaya haji sifatnya masih usulan.

Baca juga: Usulan Biaya Haji 2023 Membengkak, Kemenag NTB: Harga Tiket Pesawat dan Kurs Dollar Naik

Dia berharap pemerintah pusat perlu memperhatikan segala aspek sebelum nantinya kebijakan tersebut diketok.

Utamanya pada ekonomi masyarakat yang saat ini masih belum pulih Covid-19, khususnya di Kabupaten Lombok Timur.

Menurutnya juga tidak serta merta pemerintah pusat menyampaikan usulan seperti itu.

"Pertimbangannya mungkin terkait biaya operasional yang tinggi, contoh jika tahun lalu makan di hotel 2 kali, saat ini sudah 3 kali," tuturnya.

Dia berharap, Kemenag pusat menetapkan harga semula untuk ongkos haji.

"Ini kan banyak juga masyarakat kita yang di daftar tunggu, kalau dia ongkosnya naik, otomatis akan diundur lagi, kalau tidak mau di undur terpaksa harus membayar lebihnya," terangnya.

Dikarenakan juga saat ini untuk usia jamaah sudah tidak dibatasi lagi.

"Saat ini ada sekurangnya 5 ratus orang yang ada pada daftar tunggu, dan mereka sedang menunggu kabar baik dari pusat untuk itu," demikian Isniarti.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved