Berita Lombok

Pemkot Mataram Akan Bangun Huntara bagi Korban Abrasi Pantai Mapak Indah

Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram akan segera membangun hunian sementara (huntara) bagi para korban bencana di Pantai Mapak Indah.

Penulis: Setyowati Indah Sugianto | Editor: Sirtupillaili
Dok.Diskominfotik Mataram
Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana (tiga dari kiri) saat meninjau lokasi lahan relokasi korban bencana abrasi di Pantai Mapak Indah, Rabu (11/1/2023). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Setyowati Indah Sugianto

TRIBUN LOMBOK.COM, MATARAM - Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram akan segera membangun hunian sementara (huntara) bagi para korban bencana di Pantai Mapak Indah.

Huntara akan dibangun di lahan hibah Pemprov Nusa Tenggara Barat (NTB) seluas 20 are.

Lokasi pembangunan Huntara ini tidak jauh dari lokasi permukiman warga korban abrasi, di Kelurahan Jempong Baru, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram.

Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana bersama jajarannya, hari ini, Rabu (11/1/2023), turun mengecek lokasi pembangunan Huntara.

Lahan tersebut sampai saat ini masih berupa sawah yang ditanami padi.

Baca juga: Warga Terdampak Abrasi Ekstrem di Pesisir Kota Mataram Menolak Relokasi

H Mohan Roliskana mengatakan, pihaknya akan segera menyusun Detail Engineering Design (DED) pada pekan ini.

“Satu pekan ke depan disiapkan perencanaannya. Detail Engineering Design atau DED-nya dalam waktu sepekan harus selesai,” kata H Mohan Roliskana, didampingi Sekda Kota Mataram Effendi Eko Saswito, camat Sekarbela dan lurah Jempong Baru.

Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana juga meminta kepada Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Perkim) Kota Mataram untuk menyusun timeline kerjanya.

Supaya progres pekerjaan pembangunan hunian sementara (huntara) bisa dipantau terus.

Mulai dari tahap pendahuluan, tahapan administrasi, harus dilakukan pergeseran anggaran, hingga tahapan pelaksanaannya bisa terpantau dengan baik.

Akibat bencana abrasi akhir Desember 2022 lalu, sebanyak 20 unit rumah rusak serta 28 kepala keluarga terkena dampak. Sehingga mereka harus direlokasi.

Pemprov NTB menyiapkan lahan relokasi seluas 20 are di belakang kantor Dinas Perhubungan Kota Mataram.

“Lahan ini sudah diserahkan, walau secara formal belum dilakukan, tapi itu sudah cukup bagi kita (Pemkot) sebagai dasar melakukan tahapan selanjutnya yaitu perencanaan dan lain sebagainya,” terangnya.

Pemkot Mataram terus melakukan koordinasi dan komunikasi intensif dengan Pemprov NTB terkait dengan lahan relokasi tersebut.

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kota Mataram Nazarudin Fikri memaparkan, di lokasi ini akan dibangun 30 kavling huntara yang bisa digunakan para korban terdampak bencana.

“Luasannya 4 meter kali 8 meter menggunakan konstruksi tahan gempa dan ringan, serta cepat dalam proses pengerjaannya tanpa mengurangi kualitas bangunan tersebut," pungkasnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved