Pantun Sasak

4 Kumpulan Pantun Sasak Tentang Nasihat Beserta Maknanya

Tradisi berpantun sejak dahulu hingga sekarang tetap eksis dan populer di tengah masyarakat Indonesia. Berikut 4 kumpulan pantun Sasak di Lombok.

Penulis: Lalu M Gitan Prahana | Editor: Sirtupillaili
TribunLombok.com/Sirtupillaili
Masyarakat Suku Sasak di Desa Senaru, Lombok Utara. 

3.

Kadal nongak leq Kesambiq
(Kadal menonga dibawah pohon)

Benang kataq setakilan
(Benang mentah satu gulung)

Teajah onyak deninik matiq
(Diajarkan untuk hati-hati, namun tak mendengarkan)

Payu salaq kejarian
(Jadi salah yang ditemui)

Pantun diatas memberi makna bahwa setiap nasihat yang baik harus selalu didengarkan, agar tidak salah dalam melangkah.

4.

Kelak manis daun ketujur
(Masak sayur bening daun turi)

Manggis kataq arak sepempang
(Manggis mentah ada seranting)

Epen tangis elek dalem kobor
(Yang punya tangis didalam kuburan)

Tangis awak dek wah sembayang
(Tangis bada tak pernah sembahyang)

Pantun diatas memberi makna bahwa, di alam dunia kita tidak boleh meninggalkan ibadah.

Sebab di alam kubur, banya orang yang menangisi badannya, karena dialam dunia tidak pernah beribadah.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved