Pantun Sasak
Kumpulan Pantun Sasak Tentang Nasihat Hidup Lengkap dengan Artinya
Berikut ini empat pantun atau lelakaq masyarakat Suku Sasak tentang nasihat hidup lengkap dengan artinya.
Penulis: Lalu M Gitan Prahana | Editor: Sirtupillaili
Laporan Lalu M Gitan Prahana
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Tradiri pantun sejak dulu hingga sekarang masih tetap eksis di tengah masyarakat nusantara.
Tidak terkecuali tradisi berpantun yang dilakukan masyarakat Suku Sasak, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Pantun di kalangan Suku Sasak dikenal dengan sebutan Lelakaq.
Dimana Lelakaq sendiri memiliki fungsi sebagai media komunikasi untuk menyampaikan maksud atau kehendak kepada orang dengan penuh etika dan estetika.
Seperti halnya pantun digunakan sebagai media dalam memberi nasihat.
Berikut adalah 4 pantun atau lelakaq Sasak tentang nasihat hidup lengkap dengan artinya.
1.
Buaq Jeruti Araq Lime
(Buah jeruti ada lima)
Lauq Sesaot taok Praye
(Selatan sesaot tempat Praya)
Sanget Rugi Idup Leq Dunie
(Sangat rugi kita di dunia)
Lamun Te Ndek Taok Allah Taalle
(Kalau tak kenal Alllah tuhan yang maha esa)
2.
Ampet-ampet daun kesambik
(Kipas-kipas daun kesambi)
Sak tebau lek sedin lendang
(Yang di ambil di pinggir lapangan)
Apik-apik gamak entan jagaq dirik
(Bagus-bagus jaga diri sendiri)
Sengak mangkin, jaman wah jogang
(Karena sekarang, zaman sudah gila)
3.
Beleq guntur lek gumi daye
(Besar petir di wilayah utara)
Ujan denaraq angin doang rere
(Hujan tidak ada namun angin kencang)
Luek batur lupak agame
(Banyak orang lupa agama)
Pade keselaq sik lengon dunie
(Karena terpana oleh bayangan dunia)
4.
Ndaq bau buaq sukun
(Jangan petik buah sukun)
Mun masih arak sede
(Kalau ada yang masih rusak)
Ndaq lalo boyak dukun
(Jangan pernah cari dukun)
Mun neneq ndeq ne suke
(Kalau tuhan memang tidak suka)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.