Trivial

Ini Daftar Masjid yang Dirancang Ridwan Kamil, dari Indonesia hingga Palestina

RK memperdalam ilmu arsitektur di Universitas California, Berkeley, dan pernah bekerja secara profesional di firma di AMerika Serikat.

Editor: Robbyan Abel Ramdhon
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Ini Daftar Masjid yang Dirancang Ridwan Kamil, dari Indonesia hingga Palestina - Masjid Al-Kamil di kawasan Waduk Jatigede, Kabupaten Sumedang. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Selain menjabat Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (RK) juga dikenal sebagai arsitek handal.

RK memperdalam ilmu arsitektur di Universitas California, Berkeley, dan pernah bekerja secara profesional di firma di AMerika Serikat.

Di Indonesia, RK telah melahirkan banyak karya berupa rancangan bangunan dengan nilai estetika tinggi.

Terakhir, RK meresmikan Masjid Al Jabbar di Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat, pada Jumat (30/12/2022).

Baca juga: Ridwan Kamil Menjawab Soal Transportasi Publik: "Sedang Proses Implementasi"

Masjid itu dirancang langsung oleh RK dengan konsep arsitektur yang unik.

Sebagai informasi tambahan, berikut adalah daftar masjid yang dirancang Ridwan Kamil, baik di Indonesia maupun luar negeri:


1. Masjid Al-Irsyad, Kabupaten Bandung Barat

Masjid Al-Irsyad
Masjid Al-Irsyad yang terletak di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Masjid Al-Irsyad dibangun pada tahun 2009 dan selesai pada tahun 2010.

Meski pembangunannya terhitung singkat, Masjid Al-Irsyad tak pelak memiliki konsep yang unik.

Misalnya, daya tarik batu bulat berukir lafaz Allah SWT di tengah kolam.

Masjid dengan kapasitas hingga 1.500 jemaah ini dibangun di lahan seluas satu hektar, dengan desain tanpa kubah dan bentuknya kotak.

Ridwan Kamil mendesain masjid ini dengan konsep kaya akan sinar matahari.

Mendukung konsep itu, pada arah kiblat masjid, jemaah bisa melihat pemandangan alam yang terbuka.

Baca juga: Debat Soal Masjid Al Jabbar, Ridwan Kamil Pernah Sebut Kota yang Baik Pentingkan Transportasi Publik

2. Masjid Al-Mumtadz, Kabupaten Bandung

Desain Masjid Al-Mumtadz, Kabupaten Bandung .
Desain Masjid Al-Mumtadz, Kabupaten Bandung .

Masjid Al-Mumtadz di kawasan Cimaung, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Penamaan Masjid Al-Mumtadz oleh Ridwan Kamil didedikasikan untuk mendiang putranya, Emmeril Kahn Mumtadz (Eril).

Lokasi makam Eril berdampingan dengan masjid sehingga bukan di dalam, melainkan terpisah dari kawasan masjid.

Nama Al-Mumtadz bermakna masjid yang paling baik.

Baca juga: Makam Keramat Batu Layar Lombok Barat Ramai Peziarah, Pedagang Sekitar Dapat Berkah

3. Masjid Raya Asmaul Husna, Tangerang

Masjid Raya Asmaul Husna
Masjid Raya Asmaul Husna rancangan Ridwan Kamil.

Masjid Raya Asmaul Husna berada di tengah kompleks Gading Serpong, tepatnya ada di Jalan Raya Kelapa Dua Nomor 31, Kabupaten Tangerang, Banten.

Masjid rancangan Ridwan Kamil ini dibangun pada 2011 dan rampung pada 2013, dilansir dari Kompas.com, Jumat (23/4/2021).

Salah satu daya tarik arsitektur Masjid Raya Asmaul Husna ada di kaligrafi yang menghiasai dinding masjid.

Adapun Masjid Asmaul Husna dirancang oleh Kang Emil sebelum menjabat sebagai Wali Kota Bandung.

4. Masjid Al-Safar, Rest Area KM 88 Tol Purbaleunyi

Masjid Al Safar.
Masjid Al Safar.

Masjid Al Safar merupakan masjid rancangan Ridwan Kamil yang diresmikan pada 2016.

Lokasinya berada di kawasan rest area KM 88 Tol Purbaleunyi, dikutip dari Kompas.com, Selasa (26/4/2022).

Masjid Al Safar punya desain unik karena berbentuk seperti lipatan origami.

Masjid dengan kapasitas 1.200 jemaah ini juga sempat masuk ke dalam nominasi Abdullah Al-Fozam Award, yaitu ajang penghargaan yang menampilkan desain dan karya masjid di negara-negara berpenduduk muslim dunia.

5. Masjid Raya Al-Azhar Summarecon, Bekasi

Masjid Raya Al-Azhar
Masjid Raya Al-Azhar Summarecon Bekasi, Jawa Barat yang dibangun Ridwan Kamil.

Masjid ini dibangun di atas lahan seluas kurang lebih 3.000 meter persegi dengan luas total bangunan sekitar 1.320 meter persegi.

Terdiri dari dua lantai, tempat ibadah ini dapat menampung hingga 1.200 jemaah.

Selain menjadi tempat ibadah, Masjid Raya Al-Azhar Summarecon Bekasi juga kerap dijadikan tempat wisata religi.

Apabila ingin berkunjung ke Masjid Raya Al-Azhar Summarecon Bekasi, lokasinya berada di Jalan Bulevar Utara Blok L, Summarecon Bekasi Utara, Jawa Barat.

6. Masjid Jami'e Darussalam, Tanah Abang

Masjid Jami'e Darussalam yang juga dikenal sebagai Masjid Segitiga Tanah Abang.
Masjid Jami'e Darussalam yang juga dikenal sebagai Masjid Segitiga Tanah Abang. (Shutterstock/Ginanjar Rah Widodo)

Masjid Jami'e Darussalam berlokasi di Jalan Kebon Melati, Tanah Abang Jakarta Pusat.

Masjid ini kerap disebut sebagai Masjid Segitiga Tanah Abang karena bangunanya berbentuk segitiga.

Ruangan utama masjid ini ada di bagian atas, lengkap dengan mimbar dan dinding yang dihias kaligrafi, dilaporkan oleh Kompas.com, Selasa (14/6/2022).

Masjid Jami'e Darussalam ini dirancang oleh Ridwan Kamil bersama Urbane, biro arsitektur yang ia dirikan bersama rekan-rekannya pada 2012.

7. Masjid Al-Kamil, Kabupaten Sumedang

Masjid Al-Kamil di kawasan Waduk Jatigede, Kabupaten Sumedang.
Masjid Al-Kamil di kawasan Waduk Jatigede, Kabupaten Sumedang.

Masjid Al-Kamil berlokasi di daerah Jemah, Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Dikutip dari Kompas.com, Selasa (14/06/2022), desain masjid rancangan Ridwan Kamil ini nampak unik karena bentuknya serupa bunga teratai mekar.

8. Masjid Baiturrahman, Yogyakarta

Masjid Baiturrahman, Yogyakarta.
Masjid Baiturrahman, Yogyakarta.

Masjid Baiturrahman rancangan Ridwan Kamil ini berlokasi di Dusun Kopeng, Merapi, Sleman, Yogyakarta.

Dikutip dari laman Kompas.com, Senin (13/06/2016), desain masjid ini tidak memiliki bagian kubah layaknya masjid pada umumnya di Indonesia.

Konsep bangunan masjid ini mengusung permainan bayangan dengan menciptakan banyak bukaan kecil di bagian dinding dan atap masjid.

Bagian bukaan masjid dibuat menggunakan susunan bata yang membentuk kaligrafi lafaz Allah.

Masjid ini berada di kawasan kaki gunung sehingga suhu bagian dalam masjid cenderung lebih rendah.

Guna menjaga agar temperatur di dalam masjid tidak bertambah dingin, bagian bukaan di dinding masjid ditutupi dengan kaca.

Masjid ini dibangun setinggi empat lantai dengan luas sekitar 250 meter persegi.

Saat ini Masjid Baiturrahman dijadikan sebagai sarana ibadah dan pusat pendidikan agama Islam untuk anak-anak.

9. Masjid Kubah 99 Asmaul Husna, Kota Makassar

Masjid Kubah 99 Asmaul Husna
Masjid Kubah 99 Asmaul Husna yang berlokasi di kawasan reklamasi Center Point Indonesia (CPI), Makassar.

Seperti namanya, Masjid Kubah 99 Asmaul Husna dikelilingi oleh kubah yang berjumlah 99.

Lokasi masjid ini cukup strategis karena berada di kawasan reklamasi Pantai Losari, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Luas bangunan masjid ini yakni 72 x 45 meter persegi, dan terdiri dari tiga area, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (23/4/2022).

Tempat ibadah sekaligus wisata religi ini punya spot foto yang bagus saat matahari terbenam

10. Masjid Syaikh Ajlin, Palestina

Desain Masjid Syeikh 'Ajlin Gaza, Palestina yang dibuat Ridwan Kamil.
Desain Masjid Syeikh 'Ajlin Gaza, Palestina yang dibuat Ridwan Kamil. (Dokumentasi Ridwan Kamil)

Ridwan Kamil tidak hanya mendesain masjid yang dibangun di Indonesia, tetapi juga di Gaza, Palestina, bernama Masjid Syaikh' Ajlin.

Bangunan masjid ini didominasi oleh warna putih, dilansir dari Kompas.com, Rabu (7/4/2021).

Masjid ini terdiri dari dua bangunan dan satu menara.

Secara filosofis, menara masjid ini menunjukkan hubungan dengan Allah, sedangkan kedua bangunan lainnya menunjukkan hubungan dengan manusia dan alam.

Masjid Syaikh' Ajlin terdiri dari tiga lantai yang tidak hanya difungsikan sebagai rumah ibadah, tetapi juga sebagai pusat pendidikan bagi para penghafal Al-Quran.

Polemik Pembangunan Masjid Al Jabbar di Jawa Barat

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendapat sorotan warganet setelah memberikan pernyataan mengenai anggaran pembangunan masjid Al Jabbar.

Dana pembangunan masjid Al Jabbar diketahui berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Jawa Barat.

Seorang netizen di Twitter dengan akun @Outstandjing melontarkan kritik kepada Ridwan Kamil mengenai motif pembangunan masjid Al Jabbar.

Menurutnya, anggaran untuk pembangunan itu mestinya bisa difokuskan pada bidang yang lain, terlebih menggunakan APBD.

@Outstandjing menjelaskan, APBD berasal dari pajak daerah, maka manfaatnya mestinya bisa dirasakan oleh masyarakat umum, tanpa timpang ke satu kelompok saja.

"Bikin mesjid itu perbuatan mulia, dengan berwakaf jd amal jariyah. Tapi kalau mesjid pakai dana APBD? Pembayar pajak itu berbagai kalangan. Akad bayar pajak BUKAN akad wakaf. Kalau di agama Islam, tdk sembarang dana bisa dipakai utk Mesjid! Lihat 9:17-18 dan 9:107-108," tulis akun @Outstandjing, pada Senin(1/1/2023).

Ridwan Kamil melalui akun Instagram pribadinya, menanggapi kritikan tersebut dengan menjelaskan uraian panjang fungsi APBD dan bagaimana digunakan.

Ia menuliskan bahwa penggunaan dana negara itu adalah kesepakatan bersama.

Artinya pembiayaan tersebut dibahas dengan musyawarah bersama dalam forum Musrenbang.

"Itulah kenapa, kita memilih demokrasi. Dimana rakyat bisa menitipkan aspirasi melalui Pemda atau sistem perwakilan yaitu DPR/D. Masjid, Gereja, Pura semua bisa dibiayai negara selama itu disepakati eksekutif dan legislatif," ungkap Ridwan Kamil dalam unggahannya yang dilihat Rabu (4/1/2023).

Ridwan Kamil pun mengambil contoh terkait pembangunan Masjid Istiqlal di Jakarta di tahun 1961 dibiayai 7 miliar melalui APBN.

Kemudian di wilayah yang mayoritas masyarakatnya beragama kristen, APBD juga dialokasikan untuk gereja seperti di Papua Barat dengan pembangunan GKI Jemaat Eben Haezer.

Begitu pula di wilayah Bali, APBD ataupun APBN pun dipakai untuk membangun kawasan ibadah pura yaitu Pura Besakih.

Menurutnya, pembangunan Masjid Al Jabbar merupakan keinginan banyak orang yang aspirasinya dititipkan melalui ormas Islam.

"Flashback. Jutaan warga Jawa Barat melalui berbagai ormas Islam menitipkan aspirasinya agar dibangun Masjid Raya Provinsi Jawa Barat sejak 7 tahun lalu. Karena selama ini Masjid Raya Provinsi mengkudeta masjid Agung Kota Bandung. Dan itulah yang kami lakukan: memenuhi dan membangun aspirasi rakyat," tulis Kang Emil.

Masih menanggapi Kang Emil, akun @outstandjing kembali membalas dengan alternatif solusi yang mestinya bisa dioptimalkan menggunakan APBD.

Ia menjelaskan permasalahan Jawa Barat untuk saat ini ialah sedikitnya transportasi publik yang layak digunakan masyarakat.

Menurutnya, APBD juga mestinya bisa difokuskan pada hal-hal seperti itu, fasilitas yang bisa digunakan oleh masyarakat umum.

"Padahal keberadaan angkutan umum di Jawa Barat sangat memprihatinkan. Modernisasi dan elektrifikasi Kereta Bandung Raya masih belum terwujud, padahal rencana sejak 2013. Apalagi yang masih mengawang-awang seperti LRT, Monorel, Cable Car, Metro Capsule, atau apalagi, Kang Emil lebih hapal," tukasnya.

Informasi, Masjid AL Jabbar dibangun dengan nilai Engineer Estimate (EE) nyaris 1 triliun atau Rp913.874.490.000, termasuk PPN, tidak termasuk landscape dan Ma'radh.

Setelah perdebatan itu membesar, warganet justru menemukan poin dari kritikan yang dilayangkan kepada Kang Emil mengenai transportasi publik.

Di mana pada 12 Juni 2010, Ridwan Kamil melalui akun Twitter pribadinya pernah melayangkan kritikan serupa.

"Kota yang baik adalah kota yang menomorsatukan transportasi publik. Bukan sebaliknya," cuit Ridwan kamil, 12 Juni 2010.

Cuitan satu dekade lalu itu kembali viral di Twitter lantaran tanggapan Ridwan Kamil terhadap @outstandjing dianggap kontradiktif.

Bahkan Ridwan kamil seakan menghindar dari pembahasan transportasi publik yang menjadi desakan topik sang netizen.

"Akang selalu berargumen di bab urusan transportasi publik. Urusan yang harus dibiayai APBD itu ada ratusan urusan," ujar RK.

 

Sumber: TribunKaltim.co dan Kompas.com

Bergabung dengan Grup Telegram TribunLombok.com untuk update informasi terkini: https://t.me/tribunlombok.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved