Ricuh di Keraton Solo: 50 Orang Tiba-tiba Mau Masuk, Oknum Polisi Diduga Terlibat, Ada 4 Korban Luka

Bentrokan terjadi di Keraton Solo, 50 orang tiba-tiba mau masuk, ada oknum polisi terlibat dan todongkan pistol, 4 korban dilarikan ke rumah sakit.

Editor: Irsan Yamananda
TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
Seorang abdi mengalami kepala bocor saat kericuhan di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat di Kelurahan Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo, Jumat (23/12/2022). Bahkan ada yang ditodong pistol. 

Diduga Ada Polisi yang Terlibat

Suami Gusti Moeng, KPH Eddy Wirabhumi mengklaim ada satu anggota Polri yang terlibat dalam konflik internal Keraton Solo.

Dalam ricuh di Keraton Solo Jumat (23/12/2022) malam, pria yang disebut Eddy anggota Polri itu sampai menghunuskan senjata api dan menodongkannya ke cucu Pakubuwono XIII.

Eddy mengungkap ia sebenarnya sudah lama berkirim surat kepada Propam untuk menindak oknum aparat yang menurutnya menyebabkan insiden ini.

Menurutnya, jika benar mereka merupakan anggota Polri dari satuan tertentu, perlu ada penindakan karena telah menyalahgunakan wewenang.

Suami Gusti Moeng, KPH Eddy Wirabhumi. Dia mengungkap ada anggota Polri yang terlibat dalam konflik internal keraton.
Suami Gusti Moeng, KPH Eddy Wirabhumi. Dia mengungkap ada anggota Polri yang terlibat dalam konflik internal keraton. (TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin)

"Saya bersurat berkali-kali ke Propam," aku Eddy, lewat video wawancara yang dikirimkan ke TribunSolo.com.

Bahkan, oknum tersebut sudah 5 tahun mendiami kawasan itu, sampai menjalin hubungan dengan pembantu Sri Susuhunan Pakubuwono XIII.

"Yang 5 tahun di sini tidak pernah dipindah. Yang dua berhubungan dengan pembantunya Sinuhun kemudian kawin," jelasnya.

Apalagi setelah ada insiden penodongan senjata api, menurutnya hal ini perlu mendapat perhatian.

"Ini perlu mendapat perhatian yang serius dari pengampu kepentingan yang menaruh aparat di sini," tuturnya seperti dikutip dari TribunSolo.

Baca juga: Aksi Protes HMI Lombok Timur di Kantor Bupati Ricuh, Pagar Kantor di Amuk Massa

Mereka pun tidak berdaya jika berhadapan dengan oknum yang membawa senjata api.

"Yang bertahan Mas Yudhis dan beberapa abdi dalem kalau melawan 50 orang bahkan ada oknum aparat mengeluarkan pistol ditodongkan tentu takut," jelasnya.

Hanya saja, Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi belum dapat memastikan apakah benar ada anggota Polri yang terlibat.

Namun, ia berjanji akan mengusut informasi ini.

"Kalau salah satu anggota polri dari satuan tertentu kami harus mengumpulkan bukti saksi-saksi betulkah itu. Semua informasi akan kita dalami," tutur Iwan.

(Tribunnews/ TribunSolo/ Kompas)

Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved