Berita Viral
Kericuhan Keraton Solo, Oknum Polisi Todongkan Pistol ke Dua Cucu PB XIII
Ketua Eksekutif LDA, KPH Eddy Wirabhumi menjelaskan kepada polisi mengenai aksi kericuhan di Keraton Solo pada Jumat (2/12/2022) malam itu.
TRIBUNLOMBOK.COM - Baru-baru in Keraton Solo dihebohkan dengan situasi kericuhan hingga mengakibatkan sejumlah orang terluka.
Ketua Eksekutif LDA, KPH Eddy Wirabhumi menjelaskan kepada polisi mengenai aksi kericuhan di Keraton Solo pada Jumat (2/12/2022) malam itu.
Diketahui, dalam kericuhan di Keraton Solo itu, cucu PB XIII BRM Yudhistira Rachmat Saputro mengalami luka-luka.
Dan cucu lainnya, yakni BRM Suryo Mulyo ditodong oknum. Dugaan sementara, oknum yang melakukan aksi itu merupakan seorang polisi.
Baca juga: Kericuhan Konser Berdendang Bergoyang, Polisi Tetapkan Tersangka Sore Ini
"Iya tetap kami proses (lapor) di pimpinan tertinggi, di bidang penegakan pelanggaran yang dilakukan oleh oknum kepolisian," terangnya Kepada TribunSolo.com, Sabtu (24/12/2022).
Korban luka-luka, yakni Yudhistira kini sedang melakukan visum dan telah menjalani pemulihan.
"Kondisi Yudhistrira membaik. Korban lain masih di rumah sakit," aku dia.
Sementara, kondisi Keraton Solo diinformasikan sudah kondusif seperti semula.
Baca juga: Aksi Massa KSU Rinjani Diwarnai Kericuhan, Tiga Orang Sempat Diamankan
Kronologi Kericuhan
Kericuhan itu melibatkan kubu Sasonoputro yang mengatasnamakan Raja Keraton Solo, SISKS Pakubuwono (PB) XIII Hangabehi dan Lembaga Dewan Adat (LDA).
Untuk diketahui, LDA adalah mereka kerabat keraton yang berisi para adik dan anak raja.
Kapolresta Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi turun ke lokasi untuk mendinginkan lokasi yang memanas.
Polisi juga berjaga-jaga di kawasan keraton.
Peristiwa terjadi sekitar pukul 19.00 WIB yang membuat kawasan tersebut memanas hingga sejumlah orang dilarikan ke Rumah Sakit Kustati.
Menurut kuasa hukum KRA Christophorus Aditiyas Suryo Admojonegoro, Agung Susilo, ada empat orang di pihaknya yang terluka.
"Iya. Dari satgas 4 orang luka bocor di kepala," jelasnya kepada TribunSolo.com.
Di sisi lain, Ketua LDA, Gusti Kanjeng Ratu Wandansari atau yang akrab disapa Gusti Moeng mengaku diusir oleh kubu Sasonoputro.
Menurut Gusti Moeng, pihak Sasonoputro membawa sekitar 50 orang untuk mengusir Gusti Moeng sekeluarga.
"Mereka ingin mengususir kita," terang dia.
Bahkan, cucu Sri Susuhunan Pakubuwono XIII, BRM Suryo Mulyo mengaku ditodong senjata api.
Suryo mengatakan, orang yang menodongnya dengan senpi itu menyebut dirinya sebagai anggota Polri.
"Saya diginiin (mengisyaratkan tangan seperti ditodongi senjata api) 'Isoh meneng ra mas?' Ditodong didorong. 'Ojo peh aku nganggo klambi biasa terus kowe nyepelekke aparat'," tuturnya mengikuti perkataan oknum tersebut.
Cucu PB XIII lain, BRM Yudhistira Rachmat Saputro, juga mengaku dipukul punggungnya.
Lalu GRAy Devi Lelyana Dewi dipukul tangannya memakai bambu.
Beberapa orang memaksa merangsek masuk.
Mereka barisan LDA berusaha mempertahankan area dalam keraton.
Sumber: TribunSolo.com
Bergabung dengan Grup Telegram TribunLombok.com untuk update informasi terkini: https://t.me/tribunlombok.