Berita Lombok Tengah

Warga Desa Sade Lombok Kecam Turis yang Tuduhkan Penipuan, Diduga Salah Paham Bahasa

SWIM sebagai bagian dari masyarakat Desa Sade menyayangkan sikap seorang turis yang menyebut dirinya ditipu warga Desa Sade.

Penulis: Sinto | Editor: Robbyan Abel Ramdhon
DOK ISTIMEWA
Warga Desa Sade Lombok Kecam Turis yang Tuduhkan Penipuan, Diduga Salah Paham Bahasa - Wisawatan saat berfoto di desa wisata Sade yang terletak di Kecamatan Pujut, Lombok Tengah. 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Solidaritas Warga Inter Mandalika (SWIM) sebagai bagian dari masyarakat Desa Sade menyayangkan sikap seorang turis yang menyebut dirinya ditipu warga Desa Sade.

Hal tersebut terkait dengan video yang diunggah oleh travel vlogger Davud Akhundzada di kanal YouTube miliknya tentang dugaan praktek penipuan di Desa Sade.

Lalu Alamin Ketua SWIM mengungkapkan, dalam pandangannya, dugaan tersebut bisa saja disebabkan oleh kesalah pahaman karena kendala bahasa antara vlogger dan pemandu lokal.

Ia menyayangkan, bule dalam video tersebut tidak memberikan latar belakang percakapan untuk menghindari kesalahpahaman.

Baca juga: VIRAL Bule Mengaku Ditipu di Desa Sade, Pengamat Pariwisata dan Tokoh Adat Angkat Bicara

Dalam penuturannya, vlogger mengklaim bahwa pemandu lokal meminta pembayaran sebelum mengizinkannya masuk dan menjelajahi desa di bawah bimbingan lokal.

"Bahkan jika vlogger telah diwajibkan untuk membayar sebelum memasuki desa, tidak bijaksana untuk mengambil kesimpulan bahwa dia telah ditipu," terang Lalu Alamin.

Menurutnya, hampir setiap objek wisata di seluruh dunia, sudah menjadi praktik yang sangat umum bahwa seorang turis diharuskan membayar sebelum memiliki akses atau dapat menikmati objek wisata tertentu.

"Mengunjungi kebun binatang atau museum, misalnya, pengunjung hanya akan diberikan tiket masuk setelah membayar biaya masuk," jelas Lalu Alamin yang merupakan pengusaha hotel ini.

Baca juga: Ganjar Pranowo Sempat Mencoba Atraksi Peresean di Desa Sade, Lombok Tengah

Di restoran pun, seorang pelanggan berhak untuk menikmati hidangan sebelum melakukan pembayaran, tetapi harga tidak tergantung pada suka atau tidak suka patron terhadap makanan tersebut.

 

Bergabung dengan Grup Telegram TribunLombok.com untuk update informasi terkini: https://t.me/tribunlombok.

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved