Warga NTT Temukan Potongan Jari Manusia di Sayur Lodeh, Polisi Periksa Pemilik Warung, Ini Hasilnya

Aparat kepolisian telah memeriksa pemilik warung makan yang menjual sayur lodeh dengan potongan jari manusia di Malak, NTT. Berikut hasilnya.

Editor: Irsan Yamananda
Sajian sedap/Instagram Memomedsos
Ilustrasi potongan jari manusia ditemukan di dalam sayur lodeh. Aparat kepolisian telah memeriksa pemilik warung makan yang menjual sayur lodeh dengan potongan jari manusia di Malak, NTT. Berikut hasilnya. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Penemuan potongan jari manusia dalam sayur lodeh menghebohkan warga Desa Haitimuk, Kecamatan Weliman, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Potongan jari manusia dalam sayur lodeh itu ditemukan Petrus Watu (30) saat hendak menyantapnya.

Petrus langsung melaporkan temuan potongan jari manusia tersebut ke Mapolsek Tasifeto Timur.

Ia mengaku membeli sayur lodeh yang dimaksud dari warung makan milik YKD di Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu.

Polisi kemudian berkoordinasi dengan pihak kedokteran setelah mendapatkan laporan tersebut.

Hal itu dilakukan untuk memeriksa dan memastikan potongan jari dalam sayur lodeh.

Hasilnya, potongan tersebut memang benar jari manusia.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda NTT Komisaris Besar Polisi Ariasandy yang mengungkapkan hal tersebut.

"Hasilnya, memang itu potongan jari manusia," ungkap Ariasandy seperti dikutip dari Kompas.

Kini, aparat kepolisian mulai melakukan pemeriksaan mengenai temuan tersebut.

Mereka juga sudah memeriksa sejumlah saksi.

"Kasus ini sementara dilidik oleh Polres (Kepolisian Resor) Belu," ujar dia, Senin.

Menurut Ariasandy, penyidik Polres Belu telah memeriksa pemilik warung A berinisial YKD dan juga pemasok tahu ke warung itu.

Namun, polisi belum menemukan informasi mengenai asal muasal potongan jari manusia tersebut.

Baca juga: Heboh Warga NTT Temukan Potongan Jari Manusia di Lodeh, Ternyata Sayurnya Sempat Dimakan 2 Temannya

Karena itu, pihak Polres Belu masih terus menyelidiki dengan memeriksa sejumlah saksi mata, termasuk pemasok bahan baku pembuat tahu.

"Polres Belu juga sudah periksa orang perorang yang bekerja di warung A serta tempat penjualan tahu tersebut, tetapi tidak ada yang mengalami luka pada jari," kata Ariasandy.

Sehingga, polisi masih terus mendalami keterangan dari pihak terkait lainnya.

Kronologi Penemuan

Menurut Petrus, semua bermula saat membeli sayur lodeh di warung makan AL milik YKD.

Warung itu, lanjut Petrus, berada di Dusun Baulenu, Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu.

Pembelian itu dilakukan pada hari Kamis (8/12/2022) siang.

Petrus mengatakan, sayur lodeh itu dibeli oleh dua temannya, Dion Klau dan Isto Foa.

Keduanya juga sempat menyantap sayur lodeh tersebut.

Setelah keduanya selesai makan, giliran Petrus yang makan sayur itu.

Dion dan Isto membeli sayur lodeh di warung untuk dibawa pulang.

Tiba di rumah, mereka menyantap makan siang dengan lauk lodeh tersebut.

Dion dan Isto yang duluan menyantap makan siang menyisakan sayur lodeh itu untuk Petrus.

Baca juga: Geger! Warga NTT Temukan Potongan Jari dalam Sayur Lodeh yang Dibeli dari Warung

Saat hendak memakannya, Petrus menemukan potongan jari manusia di dalam sayur itu.

Petrus memberitahukan pada Dion dan Isto, lalu mereka melaporkan ke polisi.

Mereka juga membawa barang bukti sisa sayur lodeh tahu dan potongan jari manusia yang ditemukan.

Usai menerima laporan, polisi lalu berkoordinasi dengan pihak kedokteran untuk memeriksa dan memastikan potongan jari dalam makanan itu.

"Hasilnya, memang itu potongan jari manusia," ungkap Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah NTT Komisaris Besar Polisi Ariasandy, kepada Kompas.com, Minggu(11/12/2022).

Menurut Ariasandy, penyidik Polres Belu telah memeriksa pemilik warung A berinisial YKD dan juga pemasok tahu ke warung itu.

Namun polisi belum menemukan informasi mengenai asal muasal potongan jari manusia tersebut.

Karena itu, pihak Polres Belu masih terus menyelidiki dengan memeriksa sejumlah saksi mata, termasuk pemasok bahan baku pembuat tahu.

"Polres Belu juga sudah periksa orang perorang yang bekerja di warung A serta tempat penjualan tahu tersebut, tetapi tidak ada yang mengalami luka pada jari," kata Ariasandy seperti dikutip dari Kompas.

(Kompas)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved