Mengenal Hail dan Penyebab Terjadinya Hujan Es di Indonesia

Hujan es dalam ilmu meteorologi disebut hail. Fenomena ini adalah presipitasi yang terdiri dari bola-bola es. Hail jarang terjadi di Indonesia.

Editor: Sirtupillaili
Dok.Baiq Kurniawati
Fenomana hujan es yang diabadikan Baiq Kurniawati, warga Lingkungan Tempit, Kelurahan Ampenan Tengah, Kota Mataram, Sabtu (10/12/2022). 

TRIBUNLOMBOK.COM - Fenomena hujan es bukan pertama kali terjadi di Lombok atau Indonesia.

Di beberapa daerah di Indonesia fenomena hujan es pernah terjadi.

Hari ini, fenomena hujan es ini terjadi di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (10/12/2022) sore.

Hujan es atau Hail sendiri merupakan fenomana alam yang akhir-akhir ini kerap terjadi di beberapa daerah di Indonesia.

Fenomena ini kerap membuat warga kaget dan menjadi perhatian karena jarang terjadi.

Untuk lebih tahu mengenai fenomena hujan es atau hail ini, berikut sejumlah penjelasan yang dihimpun TribunLombok.com.

Baca juga: Heboh Hujan Es di Kota Mataram, Warga Kaget: Atap Rumah Kayak Dilempar Batu

Mengutip Wikipedia Indonesia, dijelaskan, hujan es dalam ilmu meteorologi disebut juga hail.

Fenomena ini adalah presipitasi yang terdiri dari bola-bola es.

Salah satu proses pembentukannya adalah melalui kondensasi uap air lewat pendinginan di atmosfer pada lapisan di atas level beku.

Es yang terjadi dengan proses ini biasanya berukuran besar.

Karena ukurannya, walaupun telah turun ke arah yang lebih rendah dengan suhu yang relatif hangat, tidak semua es mencair.

Hujan es tidak hanya terjadi di negara subtropis, tetapi bisa juga terjadi di daerah ekuator.

Proses lain yang dapat menyebabkan hujan es adalah pembekuan, di mana uap air lewat dingin tertarik ke permukaan benih-benih es.

Karena terjadi pengembunan yang tiba-tiba sehingga akhirnya terbentuklah es dengan ukuran yang besar.

Rizal, warga Kota Mataram menunjukkan hujan es saat hujan lebat di Ampenan, Kota Mataram, Sabtu (10/12/2022).
Rizal, warga Kota Mataram menunjukkan hujan es saat hujan lebat di Ampenan, Kota Mataram, Sabtu (10/12/2022). (Dok.Warga/Rizal)

Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memiliki penjelasan resmi atas fenomena ini.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved