Gempa Garut
Kesaksian Warga yang Rasakan Gempa Garut: Terasa 10 Detik, Langsung Lari ke Jalan dan HP Tertinggal
Gempa magnitud0 6,4 di Garut, Jawa Barat juga terasa sampai ke Pangandaran, Bandung, Ciamis, Sukabumi dan Majalengka. Berikut kesaksian para warga.
TRIBUNLOMBOK.COM - Gempa magnitudo 6,4 menggundang daerah Garut, Jawa Barat.
Rupanya, gempa Garut yang terjadi pada Sabtu (3/11/2022) sore juga terasa sampai ke Bandung, Ciamis dan Sukabumi.
Berikut keterangan beberapa warga yang merasakan gempa Garut seperti dikutip dari berbagai sumber.
Sukabumi
Sejumlah warga kaki gunung Gede Pangrango lereng selatan mengaku turut merasakan guncangan gempa Garut.
Perlu diketahui, kawasan itu berada di Pondok Halimun (PH) Desa Perbawati, Kecamatan/Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
"Saya lihat alat pembakaran ikan yang digantung bergoyang," ungkap Medi (35) di lokasi Kosim Farm Venturer, PH, Sabtu.
"Awalnya saya kira gempa, tapi setelah dirasa-rasa ternyata gempa," tambahnya seperti dikutip dari Kompas.
"Getaran gempanya lumayan kuat dan sekitar 10 detik," sambung Medi yang sedang duduk-duduk di rumah panggung.
Anggota himpunan sukarelawan Volunteer Panthera, Nizar Arby (22) , turut merasakan getaran gempa tersebut.
Kala itu, ia sedang berada di kantor Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Resor Selabintana.
"Getaran gempanya lumayan kuat juga, tapi beda dengan getaran gempa Cianjur yang lalu. Kami juga di sini kaget juga," kata Arby.
Fahri (17) warga di lokasi bencana gerakan tanah Dusun Ciherang, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung juga merasakan getaran kuat selama beberapa detik.
"Pak ada gempa lagi ya. Di sini lumayan getarannya cukup kuat juga," ujar Fahri dalam pesan whats app diterima Kompas.com.
Baca juga: Gempa Garut M 6,4 Terasa Sampai Bandung, BMKG Sebut Tak Berpotensi Tsunami, BPBD: Waspada Susulan
Ciamis
Sejumlah pengunjung sebuah kafe di Jalan Stasiun Ciamis sempat panik, berlarian ke luar kafe.
“Ya, pada berlarian keluar menyelamatkan diri. Di sisi jalan sudah banyak orang,” ujar Ayu, salah seorang pengunjung kafe di Jalan Stasiun Ciamis tersebut, kepada Tribun, Sabtu (3/12/2022).
Waktu gempa menguncang, menurut Ayu, ia sedang duduk menghadap meja dengan segelas kopi bersama sejumlah teman.
Beberapa meja di kafe tersebut juga ditempati banyak pengunjung.
“Meja dan kursi tempat duduk tiba-tiba bergoyang seperti oleng."
"Tanpa pikir panjang lagi saya langsung lari keluar. HP sampai tertinggal di meja."
"Pengunjung lainnya juga lari ke luar kafe,” katanya seperti dikutip dari TribunJabar.
Menurut Ayu, getaran gempanya cukup kuat juga.
“Gempa yang tadi malam enggak sempat kerasa karena lagi tidur. Tapi yang sore ini cukup kuat juga,” ujar Ayu.
Hal serupa juga diungkapkan oleh E Kurniasih, warga Dusun Neglasari Desa/Kecamatan Banjarsari.
“Tadi malam enggak sempat tahu ada gempa."
"Tapi sore ini gempa lagi. Khawatir juga ada apa-apanya, dalam sehari ada dua kali gempa,” ujar E Kurniasih kepada Tribun, Sabtu (3/12/2022).
Menurut Kurniasih, waktu gempa pukul 16.49 Sabtu sore tersebut ia sedang mengetik di laptop sambil lesehan di tikar lantai ruang tengah.
Baca juga: Gempa Magnitudo 6,4 Guncang Daerah Garut, Warga Panik Lalu Berhamburan Keluar: Saya Takut dan Kaget
“Pas lagi ngetik, rasanya lantai kok bergetar. Laptop juga sedikit terguncang."
"Ya, langsung berdiri lari ke luar rumah."
"Di luar rumah, enggak taunya tetangga sudah banyak. Kelihatan pada cemas,” katanya.
Kurniasih juga khawatir mengingat bulan ini bulan Desember, yang beberapa tahun lalu gempa dan tsunami Aceh terjadi bulan Desember 2004.
“Tadi malam menjelang subuh gempa, sore ini gempa lagi,” ujar Kurniasih.
Tasikmalaya
Cecep (73), warga Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat langsung melarikan diri ke ruangan terbuka sesaat setelah terjadi gempa.
“Iya. Tadi dua kali terasa. Dua-duanya cukup besar. Cuma ada jeda sekian detik,” ucap Cecep kepada TribunPriangan.com.
Tak hanya Cecep, tampak juga beberapa warga Kecamatan Cihideung berlarian ke tengah jalan raya.
Bahkan, sebagian dari mereka mengatakan dirinya tidak dapat menghubungi kerabatnya yang berada di wilayah Tasikmalaya selatan.
“Tidak tahu. Saya ini coba tanya kondisi saudara saya di Cikalong sama Cipatujah, tapi nggak bisa terhubung dari tadi,” ujar salah seorang warga dengan air muka panik seperti dikutip dari TribunJabar.
Majalengka
Salah seorang warga Majalengka, Mulyadi, merasakan getaran gempa tersebut.
Bahkan, diakuinya, getaran terasa sangat kuat di wilayah Kecamatan Argapura.
Baca juga: Peserta Aksi Gempa NTB Desak PN Mataram Hukum Berat Ustaz Mizan Terdakwa Penghinaan Makam Keramat
"Terasa banget sangat kuat," ujar Mulyadi kepada Tribun, Sabtu (3/12/2022) seperti dikutip dari TribunJabar.
Begitu pula Tri, juga warga Majalengka.
Menurut Tri, awalnya ia merasa badan bergoyang, tapi setelah beberapa saat, Tri baru menyadari bahwa yang baru dialaminya itu gempa.
"Dikira apaan tadi badan goyang, ternyata gempa," ucap Tri, warga Kecamatan Panyingkiran itu.
Pangandaran dan Bandung
Gempa bumi baru saja terjadi pada Sabtu (3/12/2022) pukul 16.49 WIB yang getarannya terasa sampai Kota Bandung.
Gempa Garut itu ternyata juga dirasakan oleh sejumlah warga di Kabupaten Pangandaran.
Mereka kaget merasakan guncangan gempa bumi yang dimaksud.
Hal itu diungkapkan oleh warga di Pangandaran yang bernama Wahyu.
Ia merasa kaget dengan adanya getaran gempa yang terjadi.
"Kaget, tadi terasa pisan," ujar Wahyu kepada Tribunjabar.id saat berdampingan, Sabtu (3/12/2022) sore.
"Sampai tadi saya keluar rumah karena takut pisan," imbuhnya.
Baca juga: Peserta Aksi Gempa NTB Desak PN Mataram Hukum Berat Ustaz Mizan Terdakwa Penghinaan Makam Keramat
Ia menyebut, guncangan gempa yang terjadi hampir sama dengan kejadian waktu akan terjadi bencana tsunami.
"Gempanya, kayak yang mau tsunami seperti dulu tahun 2006," katanya.
(Kompas/ TribunJabar)