Sukses WSBK Mandalika 2022, Tim Med'X RSUD Provinsi NTB Makin Siap Kawal Event Balap Dunia

Setelah sukses mengawal event WSBK Mandalika 2022, Tim Med'X RSUD Provinsi NTB semakin siap mengawal berbagai event balapan dunia di Indonesia.

Editor: Sirtupillaili
Dok.PPID RSUD NTB
Tim Med’X RSUD Provinsi NTB saat mengawal event balap WSBK Mandalika 2022, 11-13 November 2022. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Kesuksesan event World Superbike (WSBK) 2022 di Sirkut Mandalika tidak lepas dari keberadaan tim medis RSUD Provinsi NTB.

Selama ajang balap WSBK Mandalika, 11-13 November 2022, Tim RSUD Provinsi NTB sigap mengatasi kondisi darurat, terutama saat terjadi kecelakaan di lintasan.

Direktur RSUD Provinsi NTB dr Lalu Herman Mahaputra mengatakan, dengan banyaknya event balap internasional di Sirkuit Mandalika, mereka semakin berpengalaman.

"Sukses kawal jalannya World Superbike 2022, Tim RSUD Provinsi NTB semakin mantab mengawal seluruh event internasional di NTB," kata dr Lalu Herman Mahaputra, Rabu (30/11/2022).

Dalam event WSKB Mandalika 2022, RSUD Provinsi NTB sebagai rumah sakit rujukan utama menerjunkan 205 tim medis.

Baca juga: Tim RSUD Provinsi NTB Buka Layanan Vaksinasi Booster ke-2 Bagi Lansia

Mereka bertugas mengawal jalannya Event Internasional World Superbike 2022 yang diselenggarakan dari tanggal 11 hingga 13 November 2022, di Pertamina Mandalika International Street Circuit.

“Kita sudah sangat siap membackup berbagai pelaksanaan Event Internasional di NTB maupun di berbagai wilayah di Indonesia," kata dr Lalu Herman Mahaputra yang akrab disapa dr Jack ini.

Ia memaparkan, sejak 2021 silam, tim medis RSUD Provinsi NTB sukses mengawal sejumlah event balap dunia.

Diantaranya WSBK 2021, MotoGP 2022, MXGP 2022 dan WSBK 2022.

"Ke depan RSUD Provinsi NTB dengan NTB Med’X-nya akan semakin Gaspol” ungkap dr Jack selaku Penanggung Jawab NTB Med’X.

Selain mengawal para pembalap dan tim, RSUD Provinsi NTB juga berperan penting dalam memberikan bantuan medis bagi seluruh penonton dan masyarakat yang terlibat baik dari UMKM dan vendor di area Sirkuit Mandalika.

RSUD Provinsi NTB juga berkolaborasi dengan SDM dari beberapa rumah sakit lainnya yang telah terlatih.

Mereka juga didukung dengan beberapa alat medis yang mumpuni dan ambulans yang memenuhi standar.

"Tentunya menjadikan NTB Med’X RSUD Provinsi NTB sebagai salah satu tim medis yang patut di perhitungkan di kancah nasional dan internasional," kata dr Jack.

Profil RSUD Provinsi NTB

Penmpakan dari depan Gedung IGD Terpadu dan Trauma Center RSUD NTB.
Penmpakan dari depan Gedung IGD Terpadu dan Trauma Center RSUD NTB. (TRIBUNLOMBOK.COM/LALU HELMI)

Berikut profil Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

RSUD Provinsi NTB yang berada di Jalan Prabu Rangkasari, Dasan Cermen, Kota Mataram merupakan rumah sakit kelas B pendidikan.

RSUD Provinsi NTB juga menjadi rumah sakit pusat rujukan di Provinsi Nusa Tenggara Barat.

RSUD Provinsi NTB menjadi pusat pelayanan kesehatan masyarakat dari semua kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Juga menerima pasien dari daerah Indonesia timur lainnya.

Dengan fasilitas kesehatan yang cukup lengkap, RSUD Provinsi NTB juga dimanfaatkan sebagai wahana praktek mahasiswa pendidikan kesehatan.

"Serta digunakan untuk kepentingan praktek calon dokter oleh Fakultas Kedokteran Universitas Mataram (FK UNRAM)," kata Direktur RSUD Provinsi NTB dr Lalu Herman Mahaputra, Selasa (29/11/2022).

Sebagai rumah sakit kelas B Pendidikan dan rumah sakit rujukan, RSUD Provinsi NTB telah menyiapkan fasilitas pendidikan dan pelatihan.

Tahun 2021 RSUD Provinsi NTB memiliki 41 poliklinik, IGD untuk pasien darurat dari kabupaten/kota, pelayanan rawat inap, serta pelayanan penunjang.

Dalam menjalankan fungsi pelayanan dan pendidikan, RSUD Provinsi NTB memiliki 110 dokter spesialis termasuk dokter spesialis paruh waktu dan kontrak.

Kemudian 10 dokter sub spesialis, 44 dokter umum, 5 dokter gigi, 300 ASN tenaga keperawatan, dan 271 ASN tenaga kesehatan non keperawatan.

RSUD Provinsi NTB secara resmi telah direlokasi pada Bulan Desember 2015 dari Jalan Pejanggik Nomor 6 Mataram ke Jalan Prabu Rangkasari Dasan Cermen.

Direktur RSUD Provinsi NTB dr Lalu Herman Mahaputra mengatakan, di lokasi yang baru luas lahan, bangunan, dan fasilitas RSUD Provinsi NTB lebih representatif.

Sehingga menunjang upaya-upaya pengembangan pelayanan kesehatan
masyarakat serta pendidikan di Nusa Tenggara Barat.

"Sudah selayaknya masyarakat mengetahui dan memanfaatkan fasilitas dan pelayanan kesehatan yang ada di RSUD Provinsi NTB," kata pria yang akrab disapa dr Jack ini.

Sejarah RSUD Provinsi NTB

Berikut ini sejarah singkat lahirnya RSUD Provinsi NTB yang kini menjadi pusat rujukan pelayanan kesehatan bagi pasien rumah sakit kabupaten/kota se-NTB.

Sejarah singkat lahirnya RSUD Provinsi NTB dikutip dari buku profil RSUD Provinsi NTB yang disusun tahun 2011.

Tahun 1915

Gedung Sekolah Dasar (HIS), pada jaman pemerintahan kolonial Jepang bangunan tersebut dipergunakan sebagai tempat pendidikan Sekolah Menengah Tji Gako dan sekolah Guru (KYO IN dan SI HANG GAKO).

Setelah Kemerdekaan Republik Indonesia, gedung tersebut tidak lagi digunakan sebagai tempat pendidikan, melainkan dipergunakan sebagai tempat Palang Merah.

Beberapa waktu kemudian penggunaannya berubah sebagai Rumah
Sakit (Rumah Sakit Beattrix).

Tahun 1947-1948

Rumah Sakit Beattrix diubah menjadi Rumah Sakit Umum Mataram dan merupakan bagian dari Dinas Kesehatan Rakyat Lombok. Pada masa itu beberapa gedung dibangun untuk menambah atau melengkapi gedung yang telah ada sesuai kebutuhan waktu itu.

Tahun 1969

Tahun ini merupakan tahun paling bersejarah bagi RSU Mataram.

Karena tahun 1969 keluar Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Barat Nomor 448/Pem.47/5/151 tanggal 5 November 1969.

Dengan SK ini, status Rumah Sakit Umum Mataram yang pengelolaannya di bawah Pemerintah Kabupaten Lombok Barat diubah menjadi milik dan pengelolaannya di bawah Pemerintah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat tanggal 5 November 1969.

Sehingga setiap tanggal 5 November menjadi hari lahir RSU Mataram (RSUD Provinsi NTB).

Tahun 2005

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor: 13/Menkes/SK/1/2005 tentang Peningkatan Kelas, Rumah Sakit Umum Daerah Mataram (nomenklatur saat itu) berubah statusnya dari Rumah Sakit Kelas B menjadi Rumah Sakit Kelas B Pendidikan.

Tahun 2008

Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2008 tanggal 25 Agustus 2008 nama Rumah Sakit Umum Daerah Mataram diubah menjadi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (perubahan nomenklatur).

Tahun 2011

Surat Keputusan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor 37 Tahun 2011 tentang Penerapan Status Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) pada RSUD Provinsi NTB.

Hal ini merupakan suatu keberhasilan RSUD Provinsi NTB dalam meningkatkan statusnya dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.


(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved