Pilpres 2024

Demokrat: Baru Kali Ini Presiden Aktif Betul Merespons dan Mendorong Penentuan Capres 2024

Hinca merespons soal pernyataan Jokowi yang menduga Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto bisa menjadi presiden di tahun 2024.

Editor: Dion DB Putra
BPMI Setpres/Lukas
Presiden Joko Widodo saat menyampaikan sambutan pada acara United Overseas Bank Economic Outlook 2023 di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, 29 September 2022. 

TRIBUNLOMBOK.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Demokrat Hinca Panjaitan heran Presiden Jokowi sangat aktif dalam merespons isu-isu terkait pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Hinca merespons soal pernyataan Jokowi yang menduga Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto bisa menjadi presiden di tahun 2024.

Baca juga: Survei: Ganjar Layak Menggandeng Yenny Wahid, Prabowo-Erick Thohir, Anies dengan AHY

"Menarik memang membaca percaturan pencapresan kita menuju 2024. Karena baru kali ini saya merasakan presidennya aktif betul. Presiden aktifnya, selain aktif dia jadi presiden, tapi aktif betul merespons, menggagas, mendorong untuk mempersiapkan diri menuju 2024 dari sisi itu," kata Hinca Panjaitan saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (8/11/2022).

Hinca turut menyinggung soal keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menyatakan menteri tidak harus mundur dari jabatannya jika ingin maju sebagai calon presiden (Capres) maupun calon wakil presiden (Cawapres).

Pasalnya, selain menjabat Ketua Umum Gerindra, Prabowo juga merupakan seorang menteri.

"Para menteri-menteri kita itu adalah pembantu presiden. Nah, dulu di awal, presiden itu mengumumkan, 'kalau mau jadi menteri aku berhenti dari Ketum parpol'. Nah, belakangan itu dianulirnya boleh," ujar Hinca.

Hinca mengatakan, apabila seorang menteri maju sebagai Capres atau Cawapres, maka orang itu pasti sudah tidak sepenuh hati lagi bekerja sebagai menteri.

Oleh karena itu, Hinca menyarankan agar Jokowi sebagai presiden tidak terlalu jauh terjun dalam meramaikan bursa Capres 2024.

"Justru sebaliknya, mengajak para menteri-menteri bekerja serius mengurus pemerintahan dan negara ini, terutama perekonomian kita yang belum baik-baik saja, belum tuntas tentang kesehatan, covid juga belum tuntas. Belum lagi yang disebutkan ekonomi kita ke depan gelap," kata Hinca.

"Jadi ada kontradiksi. Di satu sisi kita bersiap pesta demokrasi which is itu baik. Tapi, di sisi lain, kita sedang melakukan satu konsentrasi penuh menangani penyelenggaraan pemerintahan," ujarnya lagi.

Hinca juga meminta para menteri agar fokus mengurus rakyat saja. Mengingat, Pilpres 2024 sebenarnya masih lama.

Jokowi sebelumnya mengatakan, Prabowo bisa jadi keluar sebagai pemenang pada Pilpres 2024, menyusul dirinya yang sudah dua kali memenangi Pilpres.

Hal ini dilontarkan Jokowi ketika berbicara soal rekam jejaknya yang berkali-kali memenangi pemilihan umum dari tingkat kota hingga nasional dalam acara peringatan hari ulang tahun Partai Perindo.

"Tadi Pak Hary (Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoesudibjo) menyampaikan, saya ini dua kali Wali Kota di Solo menang. Kemudian, ditarik ke Jakarta, gubernur sekali menang. Kemudian, dua kali di pemilu presiden juga menang. Mohon maaf, Pak Prabowo," kata Jokowi dalam sambutannya.

Pernyataan ini lantas membuat hadirin tertawa lepas. Prabowo yang duduk di barisan terdepan pun berdiri dan memberi hormat ke arah Jokowi. Jokowi lalu melanjutkan, bisa jadi pada Pilpres 2024 justru Prabowo bakal keluar sebagai pemenang dan terpilih sebagai presiden.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved