Berita Bima
Pemilik Ruko di Bantaran Sungai Padolo Ogah Diganti Rugi dengan Rumah di Kadole
Pemilik Ruko Bantaran Sungai Padolo Kota Bima setuju direlokasi dengan sejumlah syarat
Penulis: Atina | Editor: Wahyu Widiyantoro
Apalagi ia mengaku, tidak pernah tahu di mana daerah Kadole tersebut.
"Warga yang terima sekarang saja, tidak ada yang mau karena katanya rumah di Kadole itu rusak," ungkap H Syafruddin.
"Lihat dulu bangunannya ini gimana. Berapa meter yang diambil. Kalau sekedar tanah yang diambil, ya dihitung dengan nilai tanah. Kami sudah punya sertifikat. Saat pekerjaan jembatan saja, kami sudah berikan tanpa ganti rugi," pungkasnya.
Baca juga: Relokasi Bantaran Sungai Padolo Kota Bima Ditolak: Rumah Baru Tak Layak Huni, Fasilitas Dasar Minim
Pada berita sebelumnya, keberadaan Ruko di bantaran sungai ini menjadi sorotan dan alasan warga relokasi, menolak membongkar rumahnya.
Warga menilai, pemerintah tebang pilih dalam upaya penataan sungai Padolo.
Warga relokasi menuntut, pembongkaran dilakukan dari arah barat sungai, yakni dari jejeran Ruko-Ruko sepanjang sungai.
Selain itu, warga juga meminta pemerintah melengkapi fasilitas terlebih dahulu di lingkungan Kadole, tempat rumah relokasi dibangun.
Mulai dari Masjid, Polindes, Sekolah PAUD hingga jaringan ponsel yang hingga saat ini tidak ada.
(*)