Lantik DPD PPNI Lombok Timur, Bupati Harap Perawat Terus Tingkatkan Profesionalisme
Bupati ingin DPD PPNI Lombok Timur mampu meningkatkan profesionalitas berbekal eksistensi dalam berorganisasi
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) resmi dikukuhkan Bupati Lombok Timur H M Sukiman Azmy hari ini, Rabu (2/11/2022).
DPD PPNI Lombok Timur ingin berperan aktif dalam pembangunan kesehatan.
Ketua DPD PPNI Lombok Timur Terpilih H. Fahrurrozi acara pelantikan di Pendopo Bupati, Rabu, (2/11/2022) mengatakan pihaknya ingin mengawali mengelaborasi visi dari PPNI, yakni menjadi ormas yang dicintai anggota dan disayangi pemerintah.
Baca juga: Hadiri Musda Ke-8 PPNI, Bupati Sukiman Ajak PPNI Tingkatkan IPM di Lombok Timur
Fahrurrozi menjelaskan, pihaknya siap berkomitmen untuk terus bersinergi dengan pemerintah dalam semua kegiatan yang diselenggarakan berkaca pada penanganan Covid-19 lalu.
Sementara Sukiman mengatakan, ada 39 orang yang dilantik hari ini sebagai pengurus DPD PPNI Lombok Timur.
Diharapkan setelah adanya pelantikan ada kegiatan yang menunjukkan eksistensinya berorganisasi di masyarakat.
"Lombok timur masih berkutat dengan persoalan kesehatan, ada disitu angka kematian ibu yang relatif tinggi, angka kematian bayi, stunting, penyakit menular dan banyak lagi," paparnya.
Sukiman berharap dalam rangka mewujudkan kecintaan masyarakat dan pemerintah maka paling tidak harus memiliki profesionalisme yang tinggi.
Ini ditandai dengan pelaksanaan tugas di tempat masing masing.
Baik itu di puskesmas, pustu, hingga rumah sakit yang ada.
"Ikhtiar kita bagaimana pengurus mengoptimalkan profesionalisme anggotanya," kata Sukiman.
Dalam praktiknya Sukiman berharap PPNI menjalankan fungsinya dalam mendidik anggotanya menjadi perawat yang canggih.
Baca juga: RSUD Provinsi NTB Gelar Pelatihan Asesor Kompetensi bagi Perawat dan Nakes
"Kedepan saya ingin membuat regulasi di setiap pustu minimal 3 orang, sehingga bisa menampung adik-adik kita meningkatkan kualitas," tegas Sukiman.
Saat ini, RS dr Soedjono Selong kini terdapat 338 perawat.
"Belum lagi di RS yang lain, dan masalahnya setiap alumni ini bertambah, oleh karenanya yang lama ini agar tidak kalah dengan yang baru harus ditingkatkan kualitasnya," jelasnya.
(*)