P3MP Universitas Hamzanwadi Gelar Pembekalan DPL KKN Bina Desa 

Kegiatan ini dimaksudkan untuk menyusun action plan kegiatan konvergensi untuk percepatan penurunan stunting yang masih relatif tinggi. 

 ISTIMEWA HUMAS UNHAM
Pusat Penelitian Pengabdian Masyarakat dan Publikasi (P3MP) Universitas Hamzanwadi melaksanakan pembekalan bagi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN Bina Desa di Kabupaten Lombok Timur, Kamis (20/10/2022). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Pusat Penelitian Pengabdian Masyarakat dan Publikasi (P3MP) Universitas Hamzanwadi melaksanakan pembekalan bagi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN Bina Desa di Kabupaten Lombok Timur.

Kegiatan ini dimaksudkan untuk menyusun action plan kegiatan konvergensi untuk percepatan penurunan stunting yang masih relatif tinggi. 

Kegiatan pembekalan ini dilaksanakan sehari di Meeting Room Universitas Hamzanwadi, Kamis (20/10/2022). dengan menghadirkan Kepala Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur, Yuni Kunayarti.

Dalam sambutannya, Yuni mengatakan, hal-hal terkait penyebab dan penanganan stunting serta bentuk kegiatan pendampingan yang dapat dilakukan oleh DPL dan 797 mahasiswa KKN Bina Desa.

Baca juga: Menjelang Pilkades Serentak, Bupati Sumbawa Sentil Money Politik

Ia menegaskan, stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas manusia Indonesia umumnya dan khususnya Lombok Timur.

Termasuk ancaman terhadap kemampuan daya saing bangsa. 

Hal ini dikarenakan anak stunting, bukan hanya terganggu pertumbuhan fisiknya (bertubuh pendek/kerdil) saja, melainkan juga terganggu perkembangan otaknya.

"Itu akan sangat mempengaruhi kemampuan dan prestasi di sekolah, produktivitas dan kreativitas di usia-usia produktif," ungkapnya.

Baca juga: Tingkatkan Kapasitas Pekerja, BPVP Lotim Kolaborasi dengan Akademisi hingga Praktisi

Ia menambahkan penyebab stunting dalam masyarakat seperti pola makan yang akan mempengaruhi rendahnya akses terhadap makanan dari segi jumlah dan kualitas gizi, serta seringkali tidak beragam.

"Memperbanyak sumber protein sangat dianjurkan, di samping tetap membiasakan mengkonsumsi buah dan sayur yang cukup," ucapnya.

Ia juga mengatakan, stunting juga dipengaruhi aspek perilaku, terutama pada pola asuh yang kurang baik dalam praktek pemberian makan bagi Balita.

Hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah berikan hak anak mendapatkan kekebalan dari penyakit berbahaya melalui imunisasi.

"Masyarakat bisa memanfaatkannya dengan tanpa biaya di Posyandu atau Puskesmas," katanya.

Tidak kalah pentingnya, sanitasi dan akses air bersih termasuk di dalamnya adalah akses sanitasi dan mendekatkan anak pada risiko ancaman penyakit infeksi. 

Baca juga: Gagal Ginjal Akut pada Anak Merebak, Kota Bima Masih Nol Kasus

Untuk itu, perlu membiasakan cuci tangan pakai sabun dan air mengalir, serta tidak buang air besar sembarangan. 

Selain ketiga diatas beliau juga menjelaskan beberapa istilah dalam keluarga dan dunia kesehatan terutama kesehatan ibu dan anak.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved