Blak-Blakan Irjen Teddy Minahasa, Mengaku Ditipu Hingga Rugi Rp 20 Miliar untuk Operasi Narkoba
Teddy Minahasa ungkap peran Anita alias Linda yang pernah memberi informasi penyelundupan narkoba sebanyak 2 ton melalui jalur Laut
TRIBUNLOMBOK.COM, JAKARTA - Mantan Kapolda Jawa Timur (Jatim) Irjen Teddy Minahasa blak-blakan soal kasus peredaran narkoba yang menjeratnya.
Jenderal bintang dua ini menampik tidak ikut jadi bagian jaringan peredaran narkoba seperti kasus yang kini menjeratnya.
Awal mulanya kasus ini menurut Teddy Minahasa terkait dengan seorang wanita bernama Anita alias Linda yang memberi informasi penyelundupan narkoba sebanyak 2 ton melalui jalur Laut China Selatan dan Selat Malaka.
Hingga akhirnya Teddy Minahasa mengenang kembali pengungkapan kasus narkoba 41,4 kilogram pada April-Mei 2022 di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat.
Baca juga: Diduga Kendalikan Peredaran Narkoba, Teddy Minahasa Ambil Barang Bukti 5 Kg Sabu untuk Dijual Lagi
Dalam keterangan tertulis Teddy Minahasa yang dibenarkan kuasa hukumnya Henry Yosodiningrat, barang bukti narkoba itu dimusnahkan pada 14 Juni 2022.
Dikutip dari Tribunnews, Teddy Minahasa dianggap memberi perintah kepada Kapolres Bukittinggi untuk menyisihkan sebagian barang bukti narkoba dimaksud.
Teddy Minahasa kala itu masih menjabat sebagai Kapolda Sumatera Barat.
"Dan pada proses pemusnahan barang bukti ini, Kapolres Kota Bukittinggi beserta orang dekatnya melakukan penyisihan barang bukti narkoba tersebut sebesar 1 persen untuk kepentingan dinas," kata Teddy Minahasa Selasa (18/10/2022).
Selanjutnya, Eks Kapolres Kota Bukittinggi dimutasi menjadi Biro Logistik Polda Sumatera Barat pada tanggal 20 Oktober 2022.
Teddy Minahasa berpendapat hal ini membuat kecewa Eks Kapolres Bukittinggi yang harusnya naik pangkat.
Perwira tinggi Polri ini lalu menengok kembali saat dia mulai mengenal Anita alias Linda -kini ditetapkan tersangka bersama Teddy.
Teddy Minahasa menyebut Linda pernah memberi informasi penyelundupan narkoba melalui jalur laut dari Laut China Selatan dan Selat Malaka.
Penyelundupan 2 ton narkoba berdasar informasi Anita ini membuat Teddy Minahasa memutuskan untuk menggelar operasi penangkapan.
Biaya operasi pengungkapan kasus ini menghabiskan ongkos hingga miliaran
"Saya rugi hampir Rp 20 M untuk biaya operasi penangkapan di Laut China Selatan dan sepanjang Selat Malaka dari kantong pribadi," jelas Teddy Minahasa.
Teddy kemudian kembali dihubungi Anita soal kerja sama terkait penjualan pusaka kepada sultan di Brunai Darussalam.
Anita meminta biaya kepada Teddy Minahasa sebagai biaya operasional ke Brunai Darussalam.
"Namun saya tidak berikan dan saya tawarkan untuk berkenalan dengan Kapolres Kota Bukittinggi karena yang bersangkutan ada barang sitaan narkoba," ungkap Teddy.
Baca juga: Kapolri Mutasi Irjen Teddy Minahasa Putra ke Pelayanan Markas Besar Polri
Teddy Minahasa menuturkan bahwa maksud tujuannya mengenalkan dengan Kapolres Kota Bukittinggi untuk menangkap Anita.
Teddy Minahasa berniat membalas dendam karena pernah ditipu Anita soal operasi di Laut China Selatan.
"Sesungguhnya, niatan saya adalah untuk melakukan penangkapan terhadap Linda yang akan dilakukan oleh Kapolres Kota Bukittinggi dengan tujuan Anita alias Linda masuk penjara dan terbalaskan kekecewaan saya saat dibohongi selama operasi penangkapan di Laut China Selatan dan Selat Malaka."
"Kedua, Kapolres Kota Bukittinggi mendapatkan reward dari pimpinan karena berhasil menangkap langsung Anita alias Linda," jelas Teddy.
Namun, Teddy tidak menyangka ternyata implementasi dari teknik delivery control maupun under cover oleh Kapolres tidak dilakukan secara prosedural.
Karena itu, dirinya disebut terlibat dalam peredaran narkoba karena memperkenalkan Anita dan Kapolres.
"Di sinilah saya disebut terlibat telah memperkenalkan Anita alias Linda kepada Kapolres Kota Bukittinggi untuk transaksi narkoba," ujarnya.
"Padahal saya tidak pernah tahu yang sesungguhnya atas wujud dari narkoba yang disisihkan tersebut, tidak pernah melihat barangnya, tidak tahu jumlahnya, dan tidak tahu disimpan dimana."
"Sehingga saya juga tidak yakin bahwa Kapolres Kota Bukittinggi benar-benar telah menyisihkan sebagian dari barang bukti narkoba tersebut atau tidak," ujarnya.'
Baca juga: Harta Kekayaan Irjen Teddy Minahasa, Kapolda Jatim Baru yang Kini Dikabarkan Terseret Kasus Narkoba
Bantah Pakai Narkoba
Teddy Minahasa juga menampik dirinya menyalahgunakan narkoba.
Tuduhan sebagai pemakai narkoba bermula saat Teddy Minahasa menjalani tindakan suntik lutut, spinal dan engkel kaki di Vinski Tower sekitar pukul 19.00 WIB pada Rabu (12/10/2022).
"Saya menjalani tindakan suntik lutut, spinal, dan engkel kaki pada hari Rabu tanggal 12 Oktober 2022 jam 19.00 di Vinski Tower oleh dr. Deby Vinski, dr. Langga, dr. Charles, dr. Risha, dan anastesi atau bius total oleh dr. Mahardika selama 2 jam," kata Teddy Selasa (18/10/2022).
Keesokan harinya, Irjen Teddy Minahasa kembali melakukan tindakan perawatan akar gigi di RS Medistra.
Saat itu, dia kembali menjalani bius total selama 3 jam.
"Besoknya, hari Kamis tanggal 13 Oktober 2022 jam 10.00 saya menjalani tindakan perawatan akar gigi di RS. Medistra oleh drg. Hilly Gayatri, dan tim dokter oleh RS Medistra. Juga dibius total selama 3 jam," ungkapnya.
Seusai dari RS Medistra, barulah Irjen Teddy datang ke Propam Polri untuk mengklarifikasi tuduhan soal membantu mengedarkan narkoba di Bukittinggi.
Sebelum itu, dia harus menjalani tes darah dan urine terlebih dahulu.
Menurut Irjen Teddy, tes urine inilah yang kemudian disebut menyeretnya dalam dugaan kasus pemakaian narkoba.
Baca juga: Baru Gantikan Nico Afianta Sebagai Kapolda Jatim, Teddy Minahasa Diisukan Terlibat Narkoba
Padahal, dia masih tengah mendapatkan efek obat bius.
"Saya langsung ke Divpropam Mabes Polri untuk mengklarifikasi tuduhan bahwa saya membantu mengedarkan narkoba, kemudian jam 19.00 saya diambil sampel darah dan urine. Ya, pasti positif karena dalam obat bius (anastesi) terkandung unsur narkoba," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan Kapolda Jawa Timur Irjen Teddy Minahasa diduga mengkonsumsi obat tertentu saat diperiksa kesehatan usai ditangkap di kasus peredaran gelap narkoba.
Menurut Kapolri, obat tertentu yang dikonsumsi oleh Irjen Teddy Minahasa bukan narkoba.
Hal itu berdasarkan pemeriksaan kesehatan terhadap Irjen Teddy Minahasa sebanyak 3 kali.
"Irjen TM dilakukan 3 kali tes memang satu hal yang didapat terkait masalah jenis obat tertentu. Tapi bukan narkoba. Mungkin ada kaitannya dengan apa yang dikonsumsi," kata Sigit di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (14/10/2022).
Ia menuturkan bahwa obat-obat tersebut kini masih dalam proses pendalaman oleh tim dokter Polri.
"Nanti akan didalami oleh tim dari dokter apa saja yang dikonsumsi," pungkasnya.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan bahwa Kapolda Jawa Timur Irjen Teddy Minahasa terlibat dalam jaringan peredaran gelap narkoba.
Hal itu berdasarkan pengembangan kasus peredaran narkoba oleh Polda Metro Jaya.
Awalnya, Sigit mengungkapkan bahwa penyidik Polda Metro Jaya melakukan pengungkapan peredaran gelap narkoba dari laporan masyarakat. Saat itu, penyidik mengamankan tiga orang warga sipil dan dua anggota Polri berpangkat Bripka dan Kompol.
"Saat itu berhasil diamankan tiga orang dari masyarakat sipil dan kemudian dilakukan pengembangan dan ternyata mengarah dan melibatkan anggota polisi berpangkat Bripka dan anggota polisi berpangkat Kompol jabatan Kapolsek," kata Sigit di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (14/10/2022).
Sigit menuturkan bahwa pihaknya kemudian terus melakukak pengembangan kasus kepada seorang pengedar.
Hasilnya, penyidik menangkap oknum Kapolres berpangkat AKBP dalam kasus tersebut.
Dari sana, kata Sigit, penyidik baru menemukan keterlibatan dari Irjen Teddy Minahasa.
Menurutnya, Propam Polri kemudian menjemput paksa Irjen Teddy Minahasa.
"Dari situ kemudian kita melihat ada keterlibatan Irjen TM dan atas dasar hal tersebut kemarin saya minta di Propam untuk menjemput melakukan pemeriksaan kepada Irjen TM," jelasnya.
(Tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dituduh Sebagai Pengedar Narkoba, Berikut Pengakuan & Penjelasan Irjen Teddy Minahasa dan Irjen Teddy Minahasa Akhirnya Buka Suara soal Tuduhan Pakai Narkoba