Gubernur Zulkieflimansyah Tanggapi Penilaian Soal Pertumbuhan Ekonomi NTB Tidak Berkualitas

Zulkieflimansyah tak bangga dengan pencapaian NTB yang menduduki posisi 7 provinsi dengan angka pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia.

Penulis: Lalu Helmi | Editor: Dion DB Putra
TRIBUNLOMBOK.COM/LALU HELMI
Gubernur NTB Zulkieflimansyah. Gubernur menanggapi penilaian Ketua DPW Partai Gelora NTB Lalu Pahrurrozi yang menyebutkan angka pertumbuhan ekonomi NTB tidak berkualitas. 

Hal tersebut dikatakan Ketua DPW Partai Gelora NTB Lalu Pahrurrozi kepada TribunLombok.com, Jumat (14/10/2022).

Pahrurrozi mengungkap data, kue pertumbuhan ekonomi NTB sumber utamanya berasal dari sektor pertambangan. Yakni sekitar 3,95 persen dari pertumbuhan ekonomi NTB 5,99 persen, atau setara 65 persen dari seluruh sektor.

"Jadi pertumbuhan ekonomi 5,99 persen lebih karena keberuntungan, bukan sepenuhnya kinerja Gubernur. Kareba sektor utama penopangnya adalah sektor pertambangan," kata Pahrurrozi.

Magister ekonomi itu melihat pola yang sama terjadi pada Provinsi Papua yang bercokol di peringkat kedua pertumbuhan ekonomi di Indonesia dengan angka fantastis 14,38 persen.

Sebanyak 80 persen pertumbuhan ekonomi Papua bersumber dari sektor tambang.

"Kritik sebagian ekonom, momentum booming komoditas tidak diiringi kebijakan fiskal yang memadai; cenderung pro oligarki. Sehingga ketika ada kenaikan harga BBM, yang memikulnya ya rakyat lewat kenaikan harga. Mestinya beban kenaikannya bisa di-share lewat kenaikan pajak untuk komoditas tambang," ungkap Pahrurrozi.

Pemprov NTB Jangan Terbuai

Ia meminta pemprov NTB tidak terbuai dengan angka pertumbuhan ekonomi tersebut. Artinya, secara kualitas angka pertumbuhan tersebut tidak didadasarkan pada distribusi sektor yang merata.

Ilustrasinya seperti “frog on the block”. Sang katak menyangka, dialah yang mendorong kayu di atas sungai; ia tidak menghitung arus sungai yang mendorong pergerakan kayu.

"Jadi pertumbuhan ekonomi yang tinggi, lebih banyak disebabkan oleh melonjaknya harga komoditas. Tapi kemudian diklaim sebagai kisah sukses. Dan menasbihkan dirinya no 1 untuk daerah pariwisata. Itu misleading," kata Ketua DPW Partai Gelora NTB itu.

Menurutnya, Gubernur NTB harus lebih memberikan atensi terhadap sektor-sektor lain yang berkorelasi dengan hajat hidup orang banyak.

"Gubernur Zul perlu memperhatikan sektor-sektir lain yang banyak terhubung dengan tenaga kerja. Pertumbuhan ekonominya mesti berkualitas. Jika pertumbuhan ekonomi NTB berkualitas, maka secara perlahan kita bisa mengurangi ketergantungan kita untuk menyelesaikan pasar tenaga kerja kita dengan menjadi pekerja migran di luar negeri," ungkapnya. (*)

Sumber: Tribun Lombok
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved