Pilkada 2024, Mahally Fikri Gerilya Temui Tokoh Masyarkat Lombok Barat: Zaini Arony hingga Miq Dar
Politisi senior Partai Demokrat NTB Mahally Fikri telah mulai bergerilya menemui tokoh masyarakat lintas kalangan di Lombok Barat.
Penulis: Lalu Helmi | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
"Tokoh-tokoh muda juga sudah saya temui. Saya ingin belajar Lombok Barat dari masa ke masa.
Saya belajar dari semua periode Bupati yang pernah memimpin Lombok Barat. Bagaimana mereka menasbihkan legasi yang hebat," ungkapnya.
Hal iti dilakukan agar dirinya mengetahui apa potensi yang dimiliki Lombok Barat. Dan agar upaya dirinya tahu apa yang hendak ditawarkan ke masyarakat Lombok Barat untuk bisa maju.
"Itu akan jadi penuntun buat kita yang meneruskan di kemudian hari. Memang masing-masing zaman berbeda tantangannya, tetapi substansi masalah tidak akan pernah terlalu jauh," jelasnya.
Lebih jauh, Mahally Fikri mengaku kini masih fokus memperkuat basisnya di Kecamatan Narmada dan Lingsar.
Dua kecamatan tersebut memang menjadi atensi khusus mamtan ketua DPD Demokrat NTB itu.
"Saya mendahulukan yang di Utara dulu sebagai lumbung suara. Jadi beberapa Tuan Guru sudah kita temui. Akan lucu kalau saya tidak dipilih di Narmada-Lingsar. Walaupun saya sudah punya janji, saya selesaikan rumah dulu. Ndak ada artinya orang di luar pilih saya kalau di Narmada-Lingsar saya tidak optimal. Saya punya target minimal 75 persen di dua kecamatan tersebut," ungkapnya.
Kriteria Cawabup
Mahally Fikri menggarisbawahi bahwa pasangannya nanti di Pilkada Lombok Barat 2024 haruslah memiliki kesamaan ide dan gagasan dengan dirinya.
Kemudian profesional dan berintegritas.
Dirinya pun mengaku keterwakilan wilayah dari paslon cukup penting.
"Itu penting soal keterwakilan. Tetapi itu tidak terlalu menjadi poin krusial kalau kita mampu meyakinkan masyarakat," bebernya.
Ia mengungkapkan sejumlah nama yang telah beredar dan menyatakan akan maju di Pilkada Lobar 2024 punya kapasitas mumpuni.
"Saya lihat yang mau maju sekarang ini rata-rata orang baik, orang yang hingga hari ini masih membuktikan dirinya punya kapasitas dan integritas. Misalnya Nurul Adha, Farin, Ibnu Salim, Lalu Ahmad Zaini, Ibu Sumiatun dan banyak lagi yang lain," bebernya.
Dirinya mengaku masih punya banyak waktu untuk terus saling berkomunikasi dan saling mengatur.
"Ketika ketemu visi kita sama, dan realistis dalam berpolitik dalam berjalan bersama. Kita ikhtiarkan," kata Mahally Fikri.
(*)