Tragedi Kanjuruhan

Video Tendang Suporter di Kanjuruhan Viral, Oknum TNI Ini Ingin Temui Keluaga Korban dan Minta Maaf

Prajurit TNI yang viral setelah keluarkan tendangan kung fu ke arah suporter di Stadion Kanjuruhan minta maaf dan ingin temui keluarga korban.

Editor: Irsan Yamananda
Kolase/ Istimewa
Prajurit TNI yang tendang suporter di Kanjuruhan minta maaf. Prajurit TNI yang viral setelah keluarkan tendangan kung fu ke arah suporter di Stadion Kanjuruhan minta maaf dan ingin temui keluarga korban. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Prajurit TNI yang viral karena tendang suporter saat tragedi Kanjuruhan akhirnya angkat bicara.

Oknum TNI yang melancarkan tendangan kung fu itu merupakan Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Nurchahyanto.

Hal itu diketahui dari video yang memperlihatkan 2 anggota TNI yang tengah membicarakan tragedi Kanjuruhan.

"itu (video) saya tampilkan di depan anggota bu, saya tampilkan. Ini siapa, dia alhamdulillah kesatria dia angkat tangan. Saya komandan, saya salah," ujar seorang anggota sembari menunjuk prajurit TNI di sebelanya.

"Dia pengin dari kemarin, pengin ketemu, mau minta maaf," lanjutnya.

Anggota TNI yang melakukan penendangan itu kemudian mengungkapkan permintaan maafnya.

"Nggih, kulo pengen ketemu kalih panjenengan. Kulo khilaf, pangapunten (Iya, saya ingin ketemu Anda. Saya khilaf, maaf," ujar pelaku penendangan.

Keluarga korban penendangan pun telah menanggapi permintaan maaf tersebut.

"Umpama larene salah ngoten kulo mboten nopo'o. Larene ngerusak nopo ngerusuhi, saestu kulo mboten masalah. Tapi posisine nggih ngoten iku, larene tiange mboten lapo-lapo. Kulo nggih menyesal nggih niku (Kalau seumpama anaknya salah saya tidak masalah. Kalau merusak atau berbuat rusuh, sungguh saya tidak masalah. Tapi posisinya anak saya enggak ngapa-ngapain. Saya menyesalnya disitu)," ujar ibu suporter korban penendangan itu.

Sang Pangdam kemudian bertanya apakah keluarga sudah memaafkan anggotanya.

Baca juga: TGIPF Bakal Buka-bukaan Ungkap Penyebab Utama Tragedi Kanjuruhan

"Tapi insha allah dimaafkan buk, nggih," tanyanya.

"Nggih dimaafkan lek sampun ngeten. Tapi lek dereng kepanggeh, ketemu langsung, nggih kulo padosi (ya dimaafkan kalau sudah begini. Tapi misal belum ketemu, ketemu langsung, ya saya cari)," ujar ibu korban seperti dikutip dari Wartakota.

Sebelumnya, beredar video prajurit TNI yang tendang suporter saat kericuhan sesuai laga Arema Vs Persebaya pada Sabtu (1/10/2022).

Video tersebut menjadi sorotan lantaran korban jiwa dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan itu mencapai 131 orang.

Tak sedikit pihak yang menyayangkan aksi kekerasan yang dilakukan sang prajurit TNI.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved