Pilpres 2024
Niluh Djelantik Hengkang dari Nasdem Pada Hari Anies Baswedan Diumumkan sebagai Bakal Capres
Keputusan Niluh Djelantik terlihat dari postingan di akun instagram pribadinya @niluhdjelantik, yang diunggah, Senin (3/10) pukul 21.40 Wita.
Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilihan Umum (Bappilu) DPW Partai Nasdem Provinsi Bali, Anak Agung Ngurah Gede Widiada menuturkan, keputusan Nasdem mengusung Anies sebagai bakal capres merupakan keputusan bersama. Keputusan tersebut harus dihormati oleh seluruh kader Nasdem.
“Jadi itu kan keputusan Partai Nasdem. Itu juga sudah diperbincangkan saat rakernas. Jadi setiap daerah kan sudah memberikan usulan nama-nama. Harus kita hormati,” ucap Agung Widiada.
Agung Widiada menuturkan, keputusan Nasdem mengusung Anies, diharapkan dapat memperkokoh politik kebangsaan.
“Ya dengan terpilihnya Anies Baswedan, kita berharap dapat memperkokoh politik kebangsaan, yang dimana itu sesuai dengan visi dan misi Partai Nasdem,” jelas Agung Widiada yang juga anggota DPRD Kota Denpasar.
Pengamat politik yang juga dosen Program Studi Ilmu Politik Universitas Udayana, Dr Kadek Dwita Apriani SSos MIP menuturkan, pencalonan Anies sebagai bakal capres akan membawa dampak bagi Nasdem di Bali.
Pasalnya, menurut Kadek Dwita, pendukung atau simpatisan Anies tak terlalu tinggi di Provinsi Bali.
Kadek Dwita menuturkan, pandangannya tersebut berdasarkan teori coat-tail effect atau efek ekor jas. Dikutip dari website Saiful Mujani Research and Consulting, efek ekor jas menyimpulkan, terdapat hubungan antara calon presiden dan partai pengusung.
Artinya, ketika seorang calon presiden memiliki tingkat elektabilitas yang tinggi, maka partai politik pengusungnya pun turut mendapat efek secara elektoral. Begitu pula sebaliknya.
“Kalau secara teori, kita menyebutnya coat-tail effect ya, efek ekor jas. Kemungkinan Partai Nasdem Bali tidak akan banyak memperoleh efek ekor jas dari pencalonan Anies (Anies Baswedan) di Bali,” jelas Kadek Dwita. (mah/tribun bali)