Pilpres 2024

Niluh Djelantik Hengkang dari Nasdem Pada Hari Anies Baswedan Diumumkan sebagai Bakal Capres

Keputusan Niluh Djelantik terlihat dari postingan di akun instagram pribadinya @niluhdjelantik, yang diunggah, Senin (3/10) pukul 21.40 Wita.

Editor: Dion DB Putra
TRIBUN BALI/IDA BAGUS PUTU MAHENDRA
Niluh Djelantik. Niluh Djelantik mundur dari NasDem pada hari Anies Baswedan diumumkan sebagai bala calon presiden. 

TRIBUNLOMBOK.COM, DENPASAR - Tokoh masyarakat Bali, Niluh Djelantik hengkang dari Partai Nasdem pada hari Anies Baswedan diumumkan sebagai bakal calon presiden atau capres.

Keputusan Niluh Djelantik terlihat dari postingan di akun instagram pribadinya @niluhdjelantik, yang diunggah, Senin (3/10) sekira pukul 21.40 Wita.

Adapun foto yang diposting oleh Niluh Djelantik berisi tulisan sebagai berikut:

Baca juga: Anies Baswedan Menjadi Anggota Ormas Pemuda Pancasila, Japto Juluki James Bond

“NILUH DJELANTIK konsisten tegak lurus pada perjuangan untuk rakyat bersama rakyat. Dengan atau TANPA partai politik. Sikapku tegas. Integritasku jelas. Terimakasih atas support kesayangan yang setia menemaniku. Ketjup sayang.”

Tak hanya unggahan foto, caption foto tersebut turut menambah kepastian hengkangnya Niluh Djelantik dari Partai Nasdem. Adapun caption dalam postingan tersebut yaitu: “Selamat tinggal NasDem. Pengumuman resmi menyusul,” tulisnya dalam caption.

Saat dihubungi Tribun Bali, Senin (3/10/2022) malam, Niluh Djelantik mengatakan, pihaknya akan membuat pernyataan sikap secara resmi dalam waktu dekat.

“Sesuai janji Mbok Niluh, Mbok akan memberikan pernyataan sikap dalam waktu dekat,” ucap Niluh Djelantik.

Belum diketahui pasti alasan Niluh Djelantik hengkang dari NasDem.

Namun berdasarkan posting dia di akun IG pribadinya sebelumnya, itu dilakukan pengusaha asal Bali tersebut diduga setelah Ketua Umum Surya Paloh mengumumkan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden yang akan diusung partai tersebut pada Pemilu 2024.

Kemarin pagi, DPP Partai Nasdem menggelar deklarasi tersebut. Tampak para elit Nasdem hadir dengan mengenakan jas biru tua, lengkap dengan pin Partai Nasdem di bagian kiri. Terdengar sorakan para kader Nasdem menyebut nama Anies Baswedan saat dia hendak memberikan pidato politiknya.

Dalam pidatonya, Anies Baswedan menuturkan, dirinya memegang teguh Manifesto Nasdem yang berjudul Restorasi Indonesia.

“Pesan itu ( Manifesto Nasdem)  saya pegang terus. Pesan itu saya ingat terus. Pesan itu saya bawa terus, sejak dibacakan kala itu. Saya melihat, Nasional Demokrat (Nasdem) konsisten menjalankan itu,” ucap Anies.

Anies menegaskan, dirinya siap menerima dan melanjutkan pembangunan di Republik Indonesia ini.

“Teman-teman di Nasdem mengajak kami untuk berdampingan, untuk berjalan bersama, untuk meneruskan pembangunan di Republik ini, maka dengan Ridho Allah Subhanahu Wa Ta’ala, dengan memohon petunjuk dariNya, dengan segala kerendahan hati, Bismillah Hirohman Nirohim, kami siap, dan kami terima,” tegas Anies.

Setelah mengakhiri pidatonya, Anies Baswedan kemudian berpelukan dengan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh dan duduk berdua di kursi utama yang ada di atas panggung tersebut.

Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilihan Umum (Bappilu) DPW Partai Nasdem Provinsi Bali, Anak Agung Ngurah Gede Widiada menuturkan, keputusan Nasdem mengusung Anies sebagai bakal capres merupakan keputusan bersama. Keputusan tersebut harus dihormati oleh seluruh kader Nasdem.

“Jadi itu kan keputusan Partai Nasdem. Itu juga sudah diperbincangkan saat rakernas. Jadi setiap daerah kan sudah memberikan usulan nama-nama. Harus kita hormati,” ucap Agung Widiada.

Agung Widiada menuturkan, keputusan Nasdem mengusung Anies, diharapkan dapat memperkokoh politik kebangsaan.

“Ya dengan terpilihnya Anies Baswedan, kita berharap dapat memperkokoh politik kebangsaan, yang dimana itu sesuai dengan visi dan misi Partai Nasdem,” jelas Agung Widiada yang juga anggota DPRD Kota Denpasar.

Pengamat politik yang juga dosen Program Studi Ilmu Politik Universitas Udayana, Dr Kadek Dwita Apriani SSos MIP menuturkan, pencalonan Anies sebagai bakal capres akan membawa dampak bagi Nasdem di Bali.

Pasalnya, menurut Kadek Dwita, pendukung atau simpatisan Anies tak terlalu tinggi di Provinsi Bali.

Kadek Dwita menuturkan, pandangannya tersebut berdasarkan teori coat-tail effect atau efek ekor jas. Dikutip dari website Saiful Mujani Research and Consulting, efek ekor jas menyimpulkan, terdapat hubungan antara calon presiden dan partai pengusung.

Artinya, ketika seorang calon presiden memiliki tingkat elektabilitas yang tinggi, maka partai politik pengusungnya pun turut mendapat efek secara elektoral. Begitu pula sebaliknya.

“Kalau secara teori, kita menyebutnya coat-tail effect ya, efek ekor jas. Kemungkinan Partai Nasdem Bali tidak akan banyak memperoleh efek ekor jas dari pencalonan Anies (Anies Baswedan) di Bali,” jelas Kadek Dwita. (mah/tribun bali)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved