Nutsafir Cookies Bangkit dari Pandemi Siapkan Produk untuk WSBK 2022
Nutsafir Cookies sudah menyiapkan rumah produksi yang mampu memproduksi tiga kali lipat dari biasanya jelang WSBK 2022
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Laelatunni'am
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Founder Nutsafir Cookies Sayuk Wibawati berbagi cerita awal merintis bisnis, dihantam gempa dan pandemi tetapi masih tetap berdiri hingga kini.
Ibu Sayuk, sapaan akrabnya menceritakan Nutsafir Cookies ini didirikan 10 tahun lalu tepatnya pada 12 September 2012.
Berawal dari keinginannya memiliki usaha rumahan agar tetap dekat dengan anak-anak dan keluarganya.
Baca juga: WSBK Mandalika 2022 akan Dihadiri 700 Kru dan Pembalap
"Jadi saya suka buatin anak saya bubur kacang ijo, di sana mulai berpikir kalau buat usaha kue basah resikonya tinggi, akhirnya saya coba kue kering dan berhasil," cerita Ibu Sayuk antusias mengulang ide 10 tahun silam.
Keinginan untuk membuat camilan kue kering ini juga dikuatkan dengan kegelisahan Ibu Sayuk terhadap jajanan anak-anak yang tidak mementingkan nilai gizi dan kebersihan sehingga dibuatlah kue kering yang berbahan dasar kacang hijau.
Diceritakan, sebenarnya resep awalnya itu dari kue kering kacang tanah yang sudah ada sejak dulu. Resep sederhana yaitu kacang tanahnya disangrai, tambah gula, minyak dan dicetak.
"Tapi saya ingin sesuatu yang berbeda, saya buat dari kacang hijau dan banyak yang suka," lanjutnya.
Baca juga: Jadwal Lengkap WSBK 2022 di Sirkuit Mandalika 11-13 November: Latihan Bebas hingga Race Day
Penjualan mulai dari toko-toko kecil, yang kemasannya masih menggunakan mika bening dan steples.
Seiring bejalan waktu permintaan kue kacang hijau Ibu Sayuk meningkat.
Melihat peluang yang ada, Ibu Sayuk menggali lagi potensi biji-bijian yang lain untuk dikembangkan sebagai rasa cookiesnya yang baru.
Berhasil menggaet pasar dengan cookies berbahan biji-bijian, Ibu Sayuk membuat target baru yaitu menjadikan Nutsafir Cookies sebagai oleh-oleh khas Lombok.
Berangkat dari target itu, ia mulai membuat kemasan produk yang memuat konsep destinasi pariwisata.
"Kemasan pertama itu kita ambil dari patung gendang beleq alat musik khas Lombok," urainya.
Tidak berhenti di sana, Ibu Sayuk terus berinovasi pada produknya dengan mempertimbangkan kemudahan customer dalam membedakan varian rasa.
"Kalau ada lima rasa dengan satu kemasan yang sama, customer bingung membedakan, akhirnya saya membuat lima desain kemasan yang berbeda," tambahnya.
Konsepnya masih mengusung pariwisata Lombok, seperti pantai, air terjun Segara Anak, tenun Sasak dan Peresean.
Begitu masuk sebagai oleh-oleh, Nutsafir melesat begitu cepat seiring dengan permintaan pasar yang padat.
Baca juga: Lombok Tengah Target PAD dari WSBK Mandalika 2022 Naik 2 Kali Lipat

Waktu berjalan hingga tahun 2018, Lombok diguncang gempa berkepanjangan yang membuat penjualan Nutsafir Cookies menurun.
"Waktu gempa karyawan tinggal delapan orang dari semula 25 orang, banyak karyawan yang takut bekerja dan berhenti," cerita Ibu Sayuk.
Usai gempa, masuk tahun 2019 Nutsafir mulai bangkit, akan tetapi tidak berlangsung lama wabah Covid-19 melanda dunia, termasuk Indonesia.
"Kita tutup total tiga bulan, sempat waktu itu dapat Rp 50 ribu, itu sudah bersyukur waktu itu,"ceritanya mengulang perjuangan masa pandemi.
Masuk bulan puasa dengan keadaan masih pandemi, Nutasfir mendapat pesanan parcel dari pemerintahan dan sejumlah instansi.
"Parcel itu saya posting dan alhamdulilah kita mendapat pesanan parcel lebih dari 100."
Ibu Sayuk mengakui bahwa jualan online di masa pandemi itu sangat menguntungkan dan memudahkan, tanpa jumpa, produk Nutsafir dapat dikirim ke mana saja.
Dibantu oleh sang suami untuk memaksimalkan pemasaran produk di marketpalce, Nutsafir mencatat penjualan hanya mengalami penurunan 17 persen saat pandemi.
Masuk tahun 2021, event internasional WSBK digelar di Mandalika yang tentunya ini meningkatkan penjualan Nutsafir sebagi oleh-oleh hingga 56 persen.
Diceritakan Ibu Sayuk, waktu WSBK 2021 lalu sempat kehabisan stok karena meningkatnya permintaan.
Baca juga: Jelang WSBK 2022, Masyarakat Kawasan Mandalika Diberi Sosialisasi Penyelenggaraan Event

Belajar dari itu, ia sudah menyiapkan rumah produksi yang mampu memproduksi tiga kali lipat dari produksi biasanya jelang WSBK 2022.
"Jadi benar-benar kita sudah siap dengan permintaan WSBK maupun MotoGP dan tentu target penjualan kita dua kali lipat dari tahun lalu," tegasnya.
Mengingat Nutasfir Cookies kini sudah dikenal di seluruh penjuru nusantara, maka untuk mengirim produk tersebut, Ibu Sayuk mempercayakan produknya dikirim melalui jasa JNE.
Memilih JNE bukan tanpa alasan, Nutsafir pernah menggunakan jasa ekspedisi lain yang membuat Nutsafir kehilangan dua calon reseller.
Karena produk yang diterima oleh customer sudah dalam keadaan remuk dan penyok, sementara cookies rentan akan benturan.
"Kemudian pindah ke JNE, alhamdulillah JNE hingga saat ini belum ada komplain dari customer seperti cookiesnya remuk atau kemasan penyok, itu sangat membantu Nutsafir dalam menjaga loyal customer kami," paparnya.
Menanggapi hal ini, Kepala Cabang JNE Kota Mataram, Misti Lulu Indrayani menerenagkan JNE melakukan penanganan ekstra terhadap produk yang dikirim, terlebih produknya adalah kue yang rentan pecah dan sebagainya.
"Jadi penanganannya kita sesuaikan dengan isi produknya, ditambah di setiap paket kita ada marking atau label yang mencantumkan bahwa ini adalah kiriman yang mudah pecah sehingga ketika sampai pada customer masih dalam kondisi aman dan utuh," papar Misti.
Misti melanjutkan, Nutsafir Cookies sendiri tergabung sebagai customer corporate JNE Mataram pada awal tahun 2022 lalu.
Sebagai loyal customer Nutsafir mendapatkan layanan pick up/jemput paket yang sudah terjadwal setiap harinya.
Baca juga: Delegasi G20 dari Sejumlah Negara Akan Nonton WSBK di Sirkuit Mandalika 13 November 2022
Adapun untuk packaging, Nutsafir sudah memiliki kemasan yang aman dan higienis untuk produk makanan.
"Dari JNE menambahkan plastik dan sticker food stuff agar kiriman makanan ditangani khusus dan terjaga dengan baik sampai ke tujuan," jelasnya.
JNE terus gencar ikut andil dalam pengembangan UMKM di NTB, termasuk mengadakan workshop online yang bertajuk “JNE Ngajak Online”.
Workshop ini diselenggarakan secara gratis oleh JNE untuk UMKM yang sedang merintis, dan pematerinya disampaikan langsung oleh pengusaha sukses yang membagikan tips merintis usaha yang cerdas.
Termasuk di dalamnya sebagai pemateri adalah founder Nutsafir Cookies, Sayuk Wibawati pada Agustus 2022 lalu.
(*)