Tragedi Kanjuruhan
Polisi Usul Laga Arema FC Vs Persebaya Dipercepat Sore, Tapi Ditolak Panpel dan Tetap Siaran Malam
Surat rekomendasi polisi yang ditujukan kepada Panpel Arema FC agar pertandingan kontra Persebaya di Stadion Kanjuruhan dijadwalkan lebih cepat.
TRIBUNLOMBOK.COM - Surat rekomendasi polisi yang ditujukan kepada Panpel Arema FC agar pertandingan kontra Persebaya di Stadion Kanjuruhan dijadwalkan lebih cepat, beredar di internet.
Surat rekomendasi dari Polres Malang itu tertanggal 29 September 2022, berisikan tentang rekomendasi agar laga Liga 1 tahun 2022 Arema FC menghadapi Persebaya di Kanjuruhan dipercepat ke waktu sore.
Diketahui, pertandingan Arema FC kontra Persebaya dijadwalkan di Liga 1 di Stadion Kanjuruhan pada pukul 20.00 WIB, oleh polisi direkomendasikan maju ke pukul 15.30 WIB.
Adapun rekomendasi tersebut dibuat dengan mempertimbangkan keamanan, baik sebelum, saat, dan setelah jalannya pertandingan.
Baca juga: Kapasitas Stadion Kanjuruhan 38.000 Penonton, Tiket yang Dijual 42.000: Over Kapasitas!
Rekomendasi dari kepolisian agar kick off dimajukan sore diketahui telah diteruskan Panpel ke PT LIB. Namun ditolak operator liga.
Ledakan penonton pada malam hari pun tak terhindarkan. Apalagi jumlah penonton diduga melebihi kapasitas stadion.
Menurut keterangan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD jumlah penonton yang memasuki Stadion Kanjuruhan melebihi kapasitas.
Kapasitas Stadion Kanjuruhan bisa menampung 38.000 orang, sementara tiket masuk yang dicetak 42.000.
Baca juga: Gas Air Mata Selimuti Stadion Kanjuruhan, Polisi: Penonton Sesak Napas karena Desak-desakan
"Tapi usul-usul itu tidak dilakukan oleh panitia yang tampak sangat bersemangat. Pertandingan tetap dilangsungkan malam, dan tiket yang dicetak jumlahnya 42.000," beber Mahfud, Minggu (2/10/2022).
Tragedi Kanjuruhan, YLBHI Desak Negara Tanggung Jawab: Ada Potensi Pelanggaran HAM
Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) desak negara bertanggung jawab atas gugurnya ratusan korban dalam tragedi Kanjuruhan.
Sampai siang ini, menurut informasi dari akun twitter Arema Indonesia (@AremaFC), jumlah korban atas tragedi Kanjuruhan mencapai 182 orang.
Sementara sebelumnya pada dini hari, sekitar 180 orang dirawat di rumah sakit karena luka-luka pasca tragedi Kanjuruhan.
Mayoritas korban tragedi Kanjuruhan merupakan pendukung klub Arema FC, Aremania termasuk anak-anak dan wanita, serta dua dari personel kepolisian.
Dalam siaran pers YLBHI dan LBH Kontra seluruh Indonesia, negara dituntut bertanggung jawab atas jatuhnya korban jiwa dalam tragedi Kanjuruhan.