Peran Penting ‘Tuan Guru’ dalam Pencegahan Stunting di Lombok Barat
Acara sosialisasi pencegahan dan penurunan stunting digelar di Kabupaten Lombok Barat. Penanganan stunting menggerakkan para tuan guru di Lombok Barat
Tanoto Foundation merupakan organisasi filantropi independen bidang pendidikan yang didirikan Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto tahun 1981.
“Acara sosialisasi pencegahan stunting ini dilakukan secara berkala, setiap tahun dilaksanakan di enam kecamatan yang memiliki lokus desa stunting,” tambah Zainuddin.
Selain acara sosialisasi dalam bentuk ceramah oleh para Tuan Guru, masyarakat juga disuguhkan pemutaran film terkait pencegahan stunting, yaitu film “merarik kodek” (baca: pernikahan dini).
Ketua LPAD Desa Kekait Abdul Rahman mengatakan, film ini diproduksi Lembaga Perlindungan Anak Desa (LPAD) Desa Kekait dengan tema pernikahan dini dan dampak buruknya.
“Dengan media film masyarakat akan lebih terhibur, dan dapat menyerap pesan-pesan pencegahan stunting dengan baik, menarik dan menyenangkan. Kami juga bekerjasama dengan lembaga Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat, agar upaya-upaya pencegahan stunting berjalan dengan baik, terutama pada sisi pengurangan kasus-kasus pernikahan dini.”
Di tempat terpisah, Kepala Bidang Kesmas Dinkes Lombok Barat Abdullah menuturkan, pencegahan stunting di daerah Lombok Barat mengharuskan keterlibatan unsur-unsur kearifan lokal.
Menurutnya, Tuan Guru di Lombok Barat adalah tokoh yang sangat didengar, disegani, dipatuhi, dan menjadi panutan masyarakat luas.
“Karena itu jika pesan-pesan pencegahan stunting itu disampaikan oleh para Tuan Guru, yang notabene didengar dan dipatuhi masyarakat."
"Pencegahan stunting memang tidak bisa hanya oleh Dinkes saja, atau oleh tenaga kesehatan saja, tapi urusan stunting ini adalah urusan dan tanggung jawab kita semua, bahkan masyarakat, dibutuhkan kesadaran dan kolaborasi bersama,” ujarnya.
Hal serupa disampaikan pula oleh Wakil Ketua Forum Da’i Kesehatan Lombok Barat, Tuan Guru Amrul Jihadi.
“Kami yang tergabung dalam Forum Da’i Kesehatan telah berkomitmen sejak forum ini terbentuk, untuk membantu menurunkan angka stunting sesuai dengan bidang kami di tengah-tengah masyarakat."
"Kami seluruh anggota da’i kesehatan, para tuan guru, ustadz dan ustadzah memiliki majlis ta’lim masing-masing, dan bahkan sebagiannya memiliki pondok-pondok pesantren, dan wadah itu kami manfaatkan untuk menyisipkan pesan-pesan tentang cegah stunting itu penting kepada masyarakat luas,” tuturnya.
Tuan Guru Amrul Jihadi menjelaskan, edukasi mengenai stunting pun dapat disampaikan melalui acara-acara pernikahan.
Kesempatan tersebut dimanfaatkan untuk memberikan nasihat pernikahan terkait dengan pencegahan stunting.
“Terutama untuk mempelai yang akan menikah, karena urusan stunting juga adalah urusan agama. Agama melarang kita meninggalkan generasi yang lemah, lemah secara fisik maupun lemah secara kecerdasan intelektualnya."