Berita Nasional
Harga BBM Naik, Nelayan di Kota Bima Banting Setir Jadi Kuli Bangunan
Pasca naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) awal September lalu, kini nelayan di Kota Bima banting setir jadi kuli bangunan.
Penulis: Atina | Editor: Robbyan Abel Ramdhon
Pengeluaran tersebut, belum termasuk untuk kebutuhan lain seperti es batu dan bekal.
"Kenaikan harga kebutuhan ini berantai. Jadi bukan hanya BBM yang harganya naik, tapi juga berbagai jenis kebutuhan lain," ujarnya.
Dengan kondisi saat ini, tidak banyak yang diharapkan Zulkarnain.
Paling tidak pemerintah bisa memberikan subsidi BBM secara khusus, kepada para nelayan atau menghadirkan koperasi simpan pinjam.
"Belum ada saya dapat informasi soal subsidi BBM untuk nelayan. Malah ini sudah sering saya tanyakan kepada Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Bima," tandas dia.
Sementara itu, seorang nelayan setempat bernama M Hasan menyampaikan keluhan serupa.
Sejak BBM dinaikan pemerintah, dia mengaku tidak pernah lagi melaut seperti sebelumnya.
"Rugi kalau kita melaut dengan harga BBM saat ini. Masih mending jika banyak tangkapan, jika gak kita yang rugi," keluh dia.
Karena pertimbangan tersebut, sehingga dirinya bersama puluhan nelayan lain memilih tidak melaut sembari menunggu kebijakan penurunan harga BBM dari pemerintah pusat.
"Saya istirahat saja dulu melaut, sambil nunggu ada keringanan dari pemerintah," tandas Hasan. (*)