Berita NTB

Empat Gerbang Kantor DPRD NTB Rusak Karena Demo, Biaya Perbaikan Ditaksir Rp100 Juta

"Harus ada pemeliharaan lagi, perbaikan. Sekitar Rp100 juta untuk empat gerbang," ujar Mahdi.

Penulis: Lalu Helmi | Editor: Robbyan Abel Ramdhon
TRIBUNLOMBOK.COM/LALU HELMI
Empat Gerbang Kantor DPRD NTB Rusak Karena Demo, Biaya Perbaikan Ditaksir Rp100 Juta - Gerbang kantor DPRD NTB tidak bisa dibuka lantaran bengkok karena demontrasi tolak kenaikan BBM. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Lalu Helmi

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Gelombang massa aksi yang menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi telah berlangsung selama empat hari di depan Kantor DPRD NTB.

Demonstrasi selama empat hari yang sempat ricuh tersebut membuat sejumlah fasilitas di kantor DPRD NTB rusak.

Sebagai contoh empat gerbang kantor DPRD NTB yang dilaporkan kini tidak dapat berfungsi normal.

"Kerugian yakni kerusakan fasilitas yang ada. Empat pagar semua rusak, yang selatan roboh, yang tengah bagian selatan tidak bisa dibuka, tidak bisa didorong karena bengkok. Yang sisi utara juga rusak, paling ujung utara roboh," kata Sekretaris DPRD NTB H Mahdi, pada (8/9/2022).

Baca juga: Tiga Anggota IMM Mataram Sempat Diamankan Polisi Saat Demo di Depan Kantor DPRD NTB Pecah

Hal tersebut menurutnya untuk sementara waktu dapat mengganggu keamanan kantor DPRD NTB.

Oleh karenanya, pihaknya akan segera melakukan perbaikan terhadap sejumlah fasilitas yang rusak tersebut.

Biaya perbaikan empat gerbang tersebut ditaksirnya berkisar di angka Rp100 juta.

"Harus ada pemeliharaan lagi, perbaikan. Sekitar Rp100 juta untuk empat gerbang," ujar Mahdi.

Baca juga: Mahasiswa Luka-luka Saat Demo Ricuh, Kapolres Bima Kota: Saya Mohon Maaf

Selain 4 gerbang yang rusak, pihaknya juga menemukan sejumlah coretan di tembok pagar kantor DPRD NTB.

"Lempar-lempar ndak sampai kaca pecah, coret-coretan itu yang banyak juga harus kita cat ulang. Biayanya ndak terlalu mahal," katanya.

"Dianggarkan lewat anggaran pemeliharaan," imbuh Mahdi.

Secara khusus, ia berpesan kepada para demonstran khususnya mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi secara bijak.

Tidak merusak apalagi sampai anarkis.

"Kita mempersilakan. Susah kita atur merusak atau tidak, tapi kita minta agar tidak merusak, anarkis, membakar ban dan lain-lain," katanya.

Masih kata Mahdi, akibat gelombang demontrasi yang dilakukan, sejumlah pelayanan di DPRD NTB menjadi terganggu.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved