Embung Bidadari Tumbuhkan Perekonomian, Pemda Loteng Bakal Beri Fasilitas
Pemerintah Daerah Lombok Tengah (Loteng) tidak jadi menutup Embung Bidadari di Desa Sabe, Lombok Tengah
Penulis: Sinto | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Sedangkan buang air besar (BAB) di sawah dibalik tanaman tembakau sedangkan cebok didalam air embung.
Karena hal itu, pihaknya merekomendasikan supaya bila embung ini tidak ditutup harus dibuatkan sarana sanitasi baik MCK, tempat bilas.
Adanya larangan untuk tidak minum air embung, tidak dibolehkan kencing dan cebok didalam air embung, dilarang berludah, selesai berendam harus membilas badan dengan air bersih dan sabun dan beberapa larangan lainnya yang dianggap penting.
Suardi juga menuturkan, camat dan kades juga menyampaikan sangat sulit untuk menutup embung bidadari karena secara ekonomi masyarakat sudah merasakan manfaatnya.
"Begitu juga tukang parkiran jika hari jumat, sabtu dan minggu bisa mendapatkan Rp 300-600 ribu, Sedangkan kotak amal masjid sudah terkumpul sekitar 36 juta," tuturnya.
Masyarakat sekitar bisa jualan kebutuhan pengunjung terutama makanan, buah buahan dan keperluan lainnya.
Lanjut Suardi, Bupati dengan bijak tidak akan menutup embung bidadari karena ada peluang pendapatan secara ekonomi.
Sedangkan ancaman penyakit akibat air embung yang tidak memenuhi syarat Bupati perintahkan kadikes dan jajarannya untuk memberikan edukasi kepada masyarakat pengunjung dan melengkapi sarana sanitasi dan sarana pendukung lainnya.
Bupati juga perintahkan Sekda (Sekretaris Daerah) Firman Wijaya agar dari Dinas PUPR melebarkan jalan menuju embung bidadari bila perlu diaspal.
"Kepada pak Camat, pak Kapolsek, Danramil, pak Kades, BKD dan tokoh masyarakat agar menjaga stabilitas keamanan dan kenyamanan pengunjung," pungkasnya.
(*)