Berita Kota Bima

Efek Domino Harga BBM, Sopir Truk Pelabuhan Bima Tuntut Kenaikan Tarif

Setelah supir bus, kini paguyuban supir truk di Pelabuhan Bima menuntut hal serupa dari distributor barang-barang muatan di Pelabuhan Bima.

Penulis: Atina | Editor: Robbyan Abel Ramdhon
TRIBUNLOMBOK.COM/ATINA
Efek Domino Harga BBM, Sopir Truk Pelabuhan Bima Tuntut Kenaikan Tarif - Pertemuan paguyuban sopir truk pelabuhan Bima, meminta penyesuaian tarif angkut muatan pasca harga BBM dinaikan. 

"Tolong, kita minta pertimbangan naiknya pada angka 45 persen," pintanya.

Pantau TribunLombok.com, pembahasan naik turun tarif ini cukup alot karena para supir bertahan pada angka 50 persen saja.

Hingga akhirnya diambil jalan tengah, penyesuaian tarif pada angka 46,1 persen atau Rp1.667 per.

Tarif ini naik Rp525 per zak, dari tarif lama Rp1.141 per zak.

Sulistiawan menambahkan, rata-rata muatan mobil truk di pelabuhan untuk semen, pupuk dan jagung biasanya 200 zak.

Sehingga tarif untuk satu kali jalan, satu truk bisa mendapatkan penghasilan Rp333.400 per satu kali muat, dengan jarak pelabuhan - gudang.

"Tapi kami baru capai kesepakatan dengan distributor semen. Kalau distributor pupuk dan jagung, belum karena waktu. Kami akan jadwalkan ulang," pungkasnya.

Dalam pertemuan ini, distributor semen yang beredar di Kota Bima terlihat lengkap, tidak hanya semen singa merah.

Juga ada distributor semen toga roda, basowa, tonasa catur kencana sakti, tonasa nusa abadi dan distributor semen cons. (*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved