Berita Politik NTB
Dubes RI untuk Turki Masuk Bacagub Potensial NTB 2024
Lalu Muhammad Iqbal masuk dalam 24 tokoh potensial bakal calon Gubernur (Bacagub) NTB 2024 berdasar rilis DPW PSI NTB.
Penulis: Lalu Helmi | Editor: Robbyan Abel Ramdhon
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Lalu Helmi
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Duta Besar Republik Indonesia (RI) untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal masuk dalam 24 tokoh potensial bakal calon Gubernur (Bacagub) NTB 2024 berdasar rilis DPW PSI NTB.
Sebelumya, sejumlah pihak juga telah menyuarakan aspirasi agar putra asli Praya Lombok Tengah itu pulang kampung berkhidmat untuk NTB.
Dikonformasi TribunLombok, Ketua IV Pengurus Besar Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (PB NWDI) itu mengatakan bahwa mengabdi untuk kampung halaman selalu ada dalam mimpinya.
Ketika melihat kemajuan di negeri orang, ia selalu punya spirit agar supaya hal yang sama juga terjadi di kampung halamannya, NTB.
Baca juga: IJU Persilakan Sukiman Sosialisasikan Diri Maju di Pilgub NTB 2024
"Kampung halaman adalah kampung halaman. Selalu ada dalam pikiran dan hati saya sepanjang karir. Disitu saya dilahirkan dan dibesarkan."
"Kalau melihat sesuatu yang baik di negeri orang selalu teringat kampung halaman sendiri dan selalu yakin itu bisa terjadi disana. Setiap melihat sesuatu yang tidak baik di negeri orang selalu berdoa semoga itu tidak terjadi di kampung halaman," katanya pada Minggu, (4/9/2022).
Namun, ia menyebutkan bahwa cara bekerja untuk membangun kampung halaman tak mesti menjadi kepala daerah.
"Tapi kan banyak jalan dan cara buat berkhidmat untuk kampung halaman. Tidak hanya melalui posisi kepala daerah," kata pria kelahiran 10 Juli 1972 itu.
Baca juga: Gerindra NTB Masih Konsisten Calonkan Ali Alkhairy di Pilgub 2024
Lepas dari itu, ia mengapresiasi langkah DPW PSI NTB yang telah melakukan penjaringan dini perihal tokoh potensial bakal calon kepala daerah NTB 2024.
Hal tersebut menurutnya merupakan terobosan dan tradisi yang baik dalam berdemokrasi.
"Wajar saja kalau partai melakukan survey. Intinya kan mencoba membaca harapan publik. Masing-masing partai punya pilihan cara membaca yang berbeda-beda. Saya rasa ini tradisi yang sehat dalam demokrasi," katanya.
"Perkara apakah mereka yang disurvei nanti akan atau mau benar-benar maju kan soal lain. Ada banyak faktor lain yang akan ikut menentukan itu," imbuh Lalu Iqbal.
Terpisah, Ketua DPW PSI NTB Dian Sandi Utama alias DSU mengaku pertimbangan terhadap masuknya tokoh-tokoh ke dalam 24 nama itu pihaknya gali dari beberapa aspek dan berbagai pola.
Seperti dari data primer-sekunder, perbincangan publik sampai mengangkat obrolan netizen pada beberapa postingan yang berbicara tentang Pilgub 2024.
Khusus untuk nama Lalu Iqbal, DSU menilai secara kapasitas dan kapabilitas Lalu Iqbal dinilainya memiliki pengalaman di atas rata-rata.
"Nama Pak Iqbal selain direkomendasikan oleh kader dan pola diatas, kami juga melihat beliau kalau dari sudut pandang kapasitas, saya rasa tidak ada yang meragukan."
"Kami membaca pendapat-pendapatnya, pemikirannya ketika beliau bicara tentang kondisi kita hari ini dengan berbagai solusi yang beliau tawarkan dan itu semua berdasarkan pengalaman beliau selama bertahun-tahun sebagai seorang ASN," pungkasnya.
Lalu Iqbal, kata DSU juga merupakan representasi figur muda yang mumpuni.
"Beliau masih muda, asalnya dari Lombok Tengah, salah satu kabupaten dengan pemilih kedua tertinggi di NTB, saya rasa sangat layak untuk bicara Pilgub 2024," bebernya.
Lalu Muhammad Iqbal dilantik oleh Presiden Joko Widodo sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh pada tanggal 7 Januari 2019 melalui Surat Keputusan Nomor 1/P/2019 tentang pengangkatan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia.
Sebelumnya, putra asli Lombok Tengah itu merupakan diplomat karier Kementerian Luar Negeri.
Ia diterima sebagai pegawai negeri sipil di Kementerian Luar Negeri pada tahun 1998 dan pada tahun yang sama mengikuti sekolah dinas luar negeri angkatan Caraka Muda II.
Pada tahun 2001-2005, ia bertugas sebagai Sekretaris Ketiga Kasubid Pensosbud/Konsuler di KBRI Bucharest, Rumania.
Pada tahun 2006-2008, Iqbal menjabat sebagai Kepala Seksi Kejahatan Terorganisir Lintas Negara pada Direktorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata, Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral, Kementerian Luar Negeri RI.
Tahun 2008-2012, Iqbal ditugaskan di KBRI/PTRI Wina di Austria sebagai Counsellor pada fungsi politik. Tahun 2012-2014, ia menjabat sebagai Kepala Subdit di Direktorat Perlindungan WNI dan BHI.
Setelah bertugas di direktorat tersebut selama empat tahun, pada tahun 2016 ia secara resmi diangkat sebagai direktur pada Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia.
Selama menjabat sebagai Direktur Perlindungan WNI dan BHI, Dr Lalu Muhamad Iqbal telah memimpin penanganan beberapa kasus dan peristiwa yang menjadi atensi publik seperti:
Evakuasi WNI dari Nepal (2015), evakuasi WNI dari Yaman (2015), evakuasi WNI dari Suriah, pembebasan WNI yang disandera di Filipina (2016 - 2018),pemulangan TKI dari Arab Saudi (2015) dan Malaysia, hingga penanganan kasus pekerja migran Indonesia seperti Walfrida Soik dan Satinah.
(*)