KKN Mahasiswa
KKN-T Unram Gelar Sosialisasi Peran Gizi Seimbang di Desa Pene Kecamatan Jerowaru
Mahasiswa KKN Tematik Unversitas Mataram (Unram) 2022 Desa Pene Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur menggelar sosialisasi tentang Peran Gizi.
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Mahasiswa KKN Tematik Unversitas Mataram (Unram) 2022 Desa Pene Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur menggelar sosialisasi tentang Peran Gizi Seimbang Guna Menurunkan Angka Stunting Pada Anak.
Sosialisasi yang dilakukan di Aula Gedung Bersama Kantor Desa Pene menghadirkan Ida Lailatul Husna, yang merupakan Ahli Gizi di Puskesmas Suka Raja sebagai Pemateri dalam sosialisasi ini.
Peserta dalam kegiatan tersebut berasal dari para kader posyandu, PKK, ibu bidan, para kawil, dan staf-staf Desa Pene.
Kegiatan ini bertujuan untuk menambah wawasan, khususnya ibu kader agar dapat menyampaikan informasi mengenai gizi pada masyarakat secara langsung saat pelaksanaan kegiatan posyandu.
Baca juga: Siliwangi Berkibar, Komunitas Pedagang Bendera di Lombok Timur yang Ingin Merah Putih Terus Berkibar
Sehingga pengetahuan kader lebih luas dalam menjaga pertumbuhan gizi pada anak, agar seimbang, dan menurunnya angka stunting di Desa Pene.
Dari kegiatan tersebut, diketahui Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berupa makanan instan tidak dianjurkan diberikan bagi anak, khususnya untuk penderita stunting.
Oleh karena itu, melalui sosalisasi ini, ibu Ida Lailatul Husna, menjelaskan kepada para kader dan nantinya disampaikan kepada masyarakat terkait makanan yang cocok untuk gizi anak.
“Diharapkan peserta sosialsasi mampu mengedukasi masyarakat dalam melakukan pemberian makanan bergizi pada ibu hamil, ibu menyusui dan MP ASI secara tepat dalam upaya mengurangi angka stunting di desa pene,” ucap Moh Fajar Baskara selaku ketua KKN Desa Pene saat memberikan sambutan, Kamis (14/7/2022).
Baca juga: Pemda Tingkatkan IPM Lombok Timur Melalui Kolaborasi Pembangunan Rumah Susun Bersama YPSU
Sementara itu Ida Laelatul Husna menjelaskan, untuk mewujutkan masyarakat yang sehat dan bebas dari stunting membutuhkan kesabaran yang ekstra.
Mengubah pemikiran masyarakat mengenai pentingnya gizi seimbang pada anak tidak cukup waktu yang singkat.
Sosialisasi dan kegiatan seperti ini dibutuhkan sebagai suatu langkah untuk mengubah mindset masyarakat akan pentingnya peran gizi seimbang guna menurunkan stunting.
Pemberian makanan ibu hamil, ibu menyusui dan MP ASI perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut: Pentingnya melanjutkan pemberian ASI setelah bayi berusia 6 bulan.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemberian MP ASI bagi setiap kelompok umur.
Rekomendasi pemberian MP ASI anak usia 6-24 bulan, rekomendasi pemberian makan ibu hamil dan ibu menyusu.
Pengenalan makanan-makanan yang diperkaya dan/atau makanan tambahan yang ada di masyarakat.