Kematian Brigadir J

Momen Terakhir Brigadir J dan Kekasih: Curhat Seminggu Sebelum Tewas & Komunikasi di Hari Kejadian

Vera menceritakan momen terakhirnya dengan Brigadir J atau Yosua Hutabarat. Menurutnya, mendiang sempat curhat dan menghubunginya di hari kejadian.

Editor: Irsan Yamananda
Kolase: TribunJambi.com Aryo Tondang/Dok. Keluarga dan Kompas Suwandi
Vera Simanjuntak (kiri) dan mendiang Brigadir J (kanan). Vera menceritakan momen terakhirnya dengan Brigadir J atau Yosua Hutabarat. Menurutnya, mendiang sempat curhat dan menghubunginya di hari kejadian. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Kekasih Brigadir J, Vera, menceritakan momen terakhirnya dengan mendiang.

Menurutnya, pria bernama Yosua Hutabarat itu sempat curhat seminggu sebelum meninggal dunia.

Selain itu, Vera juga mengaku sempat berkomunikasi dengan Brigadir J di hari kejadian.

Seperti diketahui, Brigadir J tewas di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo daerah Kompleks Polri, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022).

Berikut ulasan lengkap pengakuan Vera terkait momen terakhirnya bersama Brigadir J.

Brigadir J Sempat Curhat

Vera mengatakan, hal itu terjadi seminggu sebelum Yoshua ditemukan tewas.

Pngacara Vera, Ramos Hutabarat mengatakan bahwa Brigadir J mengaku ada masalah.

Masalah tersebut, lanjut Ramos, membuat Brigadir J merasa terancam.

Sayangnya, ia tak menjabarkan masalah apa yang dialami Yoshua.

Baca juga: Jelang Autopsi Ulang Brigadir J: Pengacara Tunjuk 7 Pengawas, Kondisi Makam Hingga Pacar Diperiksa

"Kalau tentang itu memang ada diceritakan. Sekitar seminggu sebelumnya ada pembicaraan yang mengarah ke sana," ujarnya di Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Jambi, Minggu (24/7/2022) seperti dikutip dari Kompas.

Hubungi Vera di Hari Kejadian

Selain itu, Vera juga sempat berkomunikasi dengan Brigadir J pada hari kejadian.

Vera merinci, komunikasi terakhir keduanya adalah pada hari Jumat 8 Juli 2022 pukul 16:43 WIB.

"Terakhir komunikasi itu hari Jumat pukul 16:43 WIB dan tidak ada tanda-tanda hanya sebatas tanya-tanya kabar," kata Ferdi, Kuasa Hukum Vera Simanjuntak, Minggu (24/7/2022) seperti dikutip dari TribunJambi.

Sementara peristiwa penembakan itu disebut-sebut terjadi pada pukul 17.00 WIB.

Pacar Brigadir J Diperiksa

Ternyata, bukan hanya keluarga almarhum Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J yang diperiksa tim penyidik Bareskrim Polri.

Menurut Roslin Simanjuntak, seorang kerabat, menyebut VR, kekasih almarhum Brigadir J juga ikut diperiksa.

Baca juga: Jawaban Polisi Soal Kejanggalan Kasus Brigadir J: Luka Sayat, CCTV Hingga Jeda Waktu Pengungkapan

Pemeriksan dilakukan penyidik Bareskrim Polri di Polda Jambi pada Jumat 22 Juli 2022 hingga Sabtu 23 Juli 2022, untuk menguak peristiwa yang dialami Brigadir J yang sebenarnya.

"Ya dia diperiksa bersama kami sekeluarga, dari hari Jumat, nah kan tidak selesai hari Jumat dilanjutkan lagi hari Sabtunya," kata Roslin, bibi almarhum, saat dikonfirmasi, tribun, Minggu (24/7/2022).

Namun, Roslin tidak mengetahui terkait materi pemeriksaan tersebut.

"Kami enggak tahu ya, kalau kemarin belum selesai, dan dilanjutkan hari ini," kata Roslin.

Informasinya, VR kembali menjalani pemeriksaan oleh Bareskrim Polri hari ini, Minggu 24 Juli 2022.

Demikian, dikatakan oleh kuasa hukum VR, Ramos Hutabarat.

Kondisi Makam

Brigadir J dimakamkan di Tempat Pemakamam Umum Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi.

Kini, makam mendiang terlihat dipasangi garis polisi.

Mengenai hal tersebut, Pembina Pemuda Batak Bersatu (PBB), Royanto Situmorang angkat bicara.

Baca juga: Pengacara Sebut Brigadir J Dibayangi Ancaman Pembunuhan Sejak Juni 2022, Berikut Respons Kepolisian

Ia mengatakan, pemasangan garis polisi dilakukan oleh anggota Kepolisian Sektor (Polsek) Sungai Bahar pada Sabtu (23/7/2022) sekitar pukul 17.30 WIB.

Pemasangan garis polisi ini dilakukan seusai pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, mengunjungi makam.

"Garis polisi ini dipasang petang tadi menjelang maghrib sekitar setengah 6, setelah kedatangan Kamaruddin tadi," ujarnya, Sabtu, dikutip dari Tribun Jambi.

Menurut Royanto, pemasangan garis polisi ini untuk mengamankan area permakaman menjelang otopsi ulang.

Selain itu, makam Brigadir J juga telah ditutupi tenda supaya tidak terkena hujan, terlebih pada saat proses penggalian makam mendatang.

Royanto menuturkan, PBB yang menjaga makam Brigadir J selama 24 jam, juga telah menambahkan penerangan. Jika sebelumnya pemasangan lampu hanya berada di depan makam, kini ditambah di jalan sekitar makam.

"Kita setiap malam menurunkan 8 sampai 10 personel, kalau malam ini akan nambah lagi," ucapnya.

Menjelang otopsi ulang, Royanto menjelaskan bahwa PBB bakal lebih mengetatkan penjagaan. Ini dilakukan agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan terhadap jenazah Brigadir J.

Kamar Mayat RSUD Dipasangi CCTV

Persiapan jelang otopsi ulang Brigadir J juga terlihat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sungai Bahar.

Baca juga: CCTV Kasus Brigadir J Ditemukan, Polisi: Isinya Masih Diteliti

Dikutip dari Kompas.id, Direktur Utama RSUD Sungai Bahar Aang Hambali menerangkan, kamar jenazah telah siap bila nantinya diputuskan menjadi lokasi otopsi ulang jenazah Brigadir J.

Kini, terangnya, pihaknya juga sudah menyiapkan jalur khusus yang menghubungkan halaman rumah sakit menuju kamar mayat. Nantinya, kamar mayat tersebut akan dilengkapi empat kamera pengawas atau closed-circuit television (CCTV).

"Kami sudah berkoordinasi dengan Pak Kapolres (Muaro Jambi) terus dari Polda (Jambi) tim Dokpol. Jadi, kita menyiapkan tempat dan kemarin sudah dicek. Jadi ini (kamar mayat) tempat untuk melakukan otopsi. Di luar untuk para tamu-tamu. Saat otopsi, dipasang CCTV di semua sudut, jadi semua apa yang dilakukan terekam oleh pihak yang berkompeten," ungkapnya, dilansir dari Kompas TV.

Mengenai kepastian lokasi otopsi ulang jenazah Brigadir J, apakah akan digelar di makam atau RSUD Sungai Bahar, belum dijelaskan oleh polisi seperti dikutip dari Kompas.

Pengacara Siapkan 7 Orang Pengawas

Kamaruddin Simanjuntak, kuasa hukum keluarga Brigadir J akan mengerahkan tujuh orang untuk mengawasi proses autopsi ulang.

"Kita kerahkan 7 orang untuk mengikuti proses autopsi ulang," lanjutnya seperti dikutip dari TribunJambi.

Sementara dari pihak keluarga juga ingin ikut ambil bagian dari proses autopsi ulang jenazah Brigadir J.

Samuel Hutabarat, ayah Brigadir J, mewakili keluarga, mengusulkan sejumlah nama untuk ambil bagian mulai dari menggali kubur hingga membuka peti.

Baca juga: Buntut Kematian Brigadir J, Irjen Ferdy Sambo Dinonaktifkan dari Jabatan Kadiv Propam Polri

"Sore kemarin penyidik Bareskrim menghampiri rumah kami, saya sampaikan kemauan keluarga, yang menggali kubur dari keluarga kami dan juga untuk pembuka peti," ucapnya, Minggu (24/7/2022).

Nama-nama tersebut dipilih berdasarkan rapat keluarga yang ditunjuk dari ormas Pemuda Batak Bersatu (PBB) PAC Sungai Bahar.

Samuel mengusulkan lima nama untuk penggali kubur dan 2 nama untuk pembuka peti jenazah di Rumah Sakit.

"Itu kami utus anggota PBB dan semua nama nama sudah kami data dan kami serahkan ke Polsek Sungai Bahar," ujarnya.

Nantinya hanya mereka yang bisa masuk ke dalam pemakaman dan diberikan seragam khusus.

(Kompas/ Kontributor Jambi, Suwandi) (Tribunnews/ TribunJambi)

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved