Berita Lombok Timur

DPRD Lombok Timur Soroti SD Rusak Terdampak Gempa 2018 yang Belum Diperbaiki

Kondisi bangunan SD rusak di Lombok Timur akibat gempa 2018 membahayakan kegiatan belajar mengajar

TRIBUNLOMBOK.COM/AHMAD WAWAN SUGANDIKA
Wakil Ketua DPRD Lombok Timur Daeng Paelori menemukan sejumlah SD rusak akibat gempa tahun 2018 yang kondisinya masih memprihatinkan. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM,LOMBOK TIMUR - Wakil Ketua DPRD Lombok Timur Daeng Paelori menemukan sejumlah SD rusak akibat gempa tahun 2018 yang kondisinya masih memprihatinkan.

"Ada beberapa SD pascagempa 2018 sampai hari ini belum di perbaiki, salah satu yang saya kunjungi kemarin di Desa Pohgading," ucapnya saat dikonfirmasi TribunLombok.com Selasa (26/7/2022).

Daeng menyebut imbas dari tak diperbaikinya SD ini yakni SD tersebut tidak bisa menerima siswa baru.

"Kalau tidak dirobohkan itu akan berbahaya bagi siswa kalau dia runtuh," terangnya.

Baca juga: Pembangunan Puskesmas Baru di Sakra Timur Terkendala Ketersediaan Lahan

Menurut dia, persoalan kualitas bangunan yang harus dicek itu adalah soal keamanan dan kenyamanan dalam belajar mengajar.

"Persoalannya anak-anak yang kasihan, dimana kasus di Pohgading jarak orbitasi antara rumah dan sekolah 1 kilometer lebih, dan ini sudah lama," urainya.

Bangunan sekolah lain yang juga rusak sudah mendapat perbaikan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK).

Namun Daeng menilai waktu sudah berjalan 4 tahun sejak gempa menghantam tapi maih juga ada sekolah yang belum tuntas diperbaiki.

"Kalau kita lihat SD yang dapat sekarang ini, di mana beberapa fisiknya bagus, semestinya yang didahulukan adalah yang sudah rusak parah. Kasihan juga kepada keadaan anak anak kita," tuturnya.

Ia menyinggung soal pembahasan yang selalu beralaskan anggaran.

"Berbicara soal anggaran itu tidak ada istilah tidak mampu, jikalau kita ada keinginan, siapa yang nggak bisa, bangun jalan saja sampai ratusan miliar kita mampu walaupun dengan utang, apalagi dengan sekolah," sebutnya.

Dia menyebut Pemda Lombok Timur tidak bisa hanya mengandalkan anggaran dari pemerintah pusat.

"Harusnya kita gencarkan, sampaikan apa adanya," tutupnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved