Berita Bima
Warga Kota Bima Kesulitan Memperoleh Elpiji Bersubsidi Ukuran 3 Kilogram
Wahidah, warga Tanjung Kota Bima mengungkap, per 15 hari ia harus berjibaku mencari elpiji ukuran melon tersebut di mana-mana.
Penulis: Atina | Editor: Dion DB Putra
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina
TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Warga Kota Bima beberapa pekan terakhir semakin sulit memeroleh gas elpiji subsidi 3 kilogram.
Tidak hanya sulit, warga harus merogoh kocek lebih dalam untuk bisa mendapatkan elpiji subsidi.
Baca juga: Setelah Pertalite dan Tabung Elpiji 3 KG, Kini Pemerintah Beri Sinyal Tarif Listrik Naik Tahun 2022
Baca juga: VIRAL Kisah Pramugari Tak Malu Banting Stir jadi Penjual Elpiji karena Pandemi Corona
Berdasarkan Harga Eceran Tertinggi (HET) di Kota Bima, elpiji 3 kilogram seharusnya dibandrol dengan harga Rp 14.000 per tabung.
Faktanya, warga harus membeli dengan harga lebih mahal yakni Rp 23.000 hingga Rp 25.000 per tabung.
Wahidah, warga Tanjung Kota Bima mengungkap, per 15 hari ia harus berjibaku mencari elpiji ukuran melon tersebut di mana-mana.
"Kemarin saya beli Rp 25.000 (per tabung). Itu sama pedagang eceran," ujarnya.
Wahidah mengaku tidak membeli pada agen karena stok di sana habis.
"Nggak tahu juga kapan datangnya. Setiap kita pergi beli ke agen pasti dijawab sudah habis," ungkapnya.
Hal senada pun disampaikan Faridah, yang mengaku makin sulit mendapatkan gas elipiji.
"Mending kembali ke minyak tanah saja. Sudah susah dapat, gasnya mahal. Aneh, subsidi tapi mahal," protesnya.
Sementara itu, Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Bima bersama Bagian Perekonomian Setda Kota Bima mengaku, terus melakukan pemantauan.
Pantauan fokus pada pasokan elpiji 3 kilogram di masyarakat.
"Pemantauan terus kami lakukan, apakah penyaluran di masyarakat sesuai prosedur dan, mekanisme," kata Kepala Diskoperindag Kota Bima, A Haris.
Ia mengaku, saat ini stok elpiji di SPBE mencapai 32 ribu tabung.
Jumlah tersebut didistribusikan di Kota Bima setiap hari, dengan kebutuhan permintaan mencapai 3.600 tabung.
"Kalau untuk penyaluran tidak ada kendala, baik di distributor atau pun agen," kata Haris.
Kabag Perekonomian Setda Kota Bima melalui Kasubag Sumber Daya Alam (SDA) Firman menambahkan, sampai saat ini hasil pemantauan dan pengawasan bersama Diskoperindag, untuk pasokan elpiji masih berjalan lancar dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
"Pemerintah daerah saat ini telah meminta tambahan ke pertamina sebanyak 560 tabung perhari. Sehingga diharapkan peredaran elpiji di Kota Bima, pada jumlah 3360 sampai 3920 tabung perhari, dari yang sebelumnya 2800 sampai 3360 tabung perhari," katanya.
Haris dan Firman mengimbau masyarakat segera melaporkan jika terjadi kelangkaan atau penjualan elpiji yang tidak sesuai dengan regulasi.
"Segera laporkan ke instansi, biar segera bisa kami tangani," tandasnya. (*)
Berita lain dari Kota Bima klik di sini