Tuntut Evaluasi Sejumlah Program, HMI Lombok Timur Geruduk Kantor Bupati
HMI Lombok Timur mengevaluasi kinerja kepemimpunan Bupati HM Sukiman Azmy dan Wakil Bupati H. Rumaksi Sj (SUKMA).
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM,LOMBOK TIMUR - Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Lombok Timur menggelar aksi tuntutan di depan Kantor Bupati Lombok Timur hari ini Senin (18/7/2022).
Kedatangan kelompok mahasiswa ini dalam rangka mengevaluasi kinerja kepemimpunan Bupati HM Sukiman Azmy dan Wakil Bupati H. Rumaksi Sj (SUKMA).
Dalam orasinya Zulhuda Ketua Umum HMI Lombok Timur, sekaligus juga Kordinator Aksi menyuarakan beberapa program yang menjadi tuntutan dibalik tema besarnya yakni evaluasi tiga tahun kepemimpinan SUKMA.
"Ada beberapa hal yang penting kami evaluasi, pertama mengenai kapan dikembalikannya gedung pemuda yang ada di Lombok Timur," tegasny
Lebih jauh ia menganggap pengalihan fungsi gedung juang pemuda yang ada dilakukan atas dasar kepentingan-kepentingan sejumlah pihak.
Baca juga: Jadwal Kapal Lombok-Surabaya 19 Juli 2022, KM Kirana VII dan DLN Oasis
Padahal pemuda itu adalah potensi Sumber Daya Manusia (SDM) dimana tentunya tidah salah pemerintah daerah memberikan perhatiannya bahkan bergandrengan dalam mewujudkan visi dan misinya.
"Banyak sekali yang kita lihat jawaban-jawaban yang tidak masuk akal mengenai pengalihan Gedung Pemuda ini, misalkan gedung pemuda dialihkan ke sekertariat KNPI, tetapi persoalannya itu sampai kapan, itu yang ingin kami tuntut," ucapnya.
Ia juga menyorot Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang menurutnya bukannya menambah PAD namun sebaliknya menambah kerugian.
Persoalan BUMD di Kabupaten Lombok Timur dapat dikatakan kurang terekspos padahal keberadaan BUMD sangat penting didalam mendukung perekonomian daerah.
Baca juga: Hadiri Apel Bulanan ASN, BPKAD Sampaikan Fokus Prioritas Kerja Pemda Lombok Timur Tahun 2023
Rendahnya kontribusi BUMD terhadap pendapatan daerah mencerminkan kinerja BUMD milik Kabupaten Lombok Timur kurang maksimal.
BUMD yang diharapkan dapat menjadi motor penggerak untuk mencari pundi-pundi keuntungan, dalam perjalanannya ternyata masih jauh dari harapan.
"Dari pada menjadi beban daerah, bubarkan saja BUMD yang tidak becus itu," terangnya.
Lebih jauh dikarenakan ia menilai, tidak sedikit dana yang bersumber dari APBD Kabupaten Lombok Timur yang digunakan sebagai penyertaan modal.
Dan saat ini terdapat beberapa BUMD di Kabupaten Lombok Timur yang kinerjanya dapat dikatakan kurang efisien.