Soal UMKM di MXGP, DPRD Sumbawa Nilai Kesiapan Sangat Kurang
Kesiapan pelaku UMKM di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) dinilai masih sangat kurang. Sehingga DPRD Sumbawa meminta dilakukan pelatihan.
Penulis: Galan Rezki Waskita | Editor: Sirtupillaili
Laporan Wartawan Tribunlombok.com Galan Rezki Waskita
TRIBUNLOMBOK.COM, SUMBAWA - Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kabupaten Sumbawa belum maksimal memanfaatkan event internasional seperti MXGP Samota 2022.
DPRD Sumbawa menyebut kesiapan UMKM Sumbawa masih sangat rendah, hanya sekitar 20 persen.
Penilaian ini disampaikan Ketua DPRD Kabupaten Sumbawa Abdul Rafiq, dalam wawancara bersama Tribunlombok.com, Rabu, (13/7/2022).
Sebelumnya, pemerintah daerah telah melakukan pembinaan dan seleksi UMKM sekitar 3 bulan sebelum event berlangsung.
"Tiga bulan itu bukan waktu yang panjang. Itu waktu yang sempit kalau kita bicara standar," kata Rafiq.
Baca juga: UMKM Lombok Diajari Pengelolaan Produk Melalui Program Digital Interpreneurship School
Semua masyarakat Sumbawa, kata dia, tidak ingin UMKM hanya numpang lewat pada tiga hari gelaran dunia itu.
UMKM di Sumbawa mesti dikenal di luar Sumbawa berdasarkan produk yang ditawarkan.
Sehingga UMKM itu mampu menjadi destinasi secara berkelanjutan.
Karena itu, politisi PDI Perjuangan itu beranggapan, Sumbawa perlu menyoal kembali kelayakan produk yang ditampilkan.
Sumbawa juga perlu meningkatkan kembali pembinaan pada UMKM-nya.
Cara ini kembali terkait standar mutu yang hendak di tawarkan ke konsumen.
(*)